Bogor, Inionline.id – Permasalahan sosial menjadi usulan atau aspirasi masyarakat Desa Cileungsi, dalam Reses Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), H. Supono yang digelar di Aula Kantor Desa Cileungsi, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Rabu (13/7/22).
“Jadi di Cileungsi ini mirip dengan di Cileungsi kidul aspirasinya. Pertama masalah banjir, infrastruktur jalan provinsi, termasuk adanya pedestrian, penerangan jalan, lalu pendidikan yaitu Sekolah SMA. Namun ada yang menarik menyangkut aspirasi bagaimana penanganan terhadap masyarakat penyandang disabilitas atau penyandang masalah sosial,” kata Supono,
Wakil Rakyat yang berasal dari Daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Bogor itu menambahkan, untuk aspirasi sosial kebetulan bersinergi dengan yang sedang DPRD Provinsi Jabar lakukan yaitu Peraturan Daerah (Perda) tentang kesejahteraan manula.
“Jadi dalam Perda tersebut nantinya diatur bagaimana masyarakat yang sudah tidak berdaya karena prersoalan sosial, keadaan, atau secara struktural dia memang tidak berkemampuan dan itu harus ditangani oleh negara. Nah negara harus hadir, terutama Provinsi Jawa Barat,” paparnya
Supono menambahkan, tadi ada permasalahan penanganan orang gila, gelandangan atau masalah penyandang disabilitas akan dibuatkan Perda-nya. Agar Pemprov dapat menggelontorkan anggaran khusus penganan sosial tersebut.
“Tadi tentang penyandang disabilitas kita akan membuat Perda, diharapkan itu dampaknya nanti akan ada anggaran khusus untuk penanganan itu. Membangun panti rehabilitasi maupun balai latihan kerja (BLK) bagi yang tidak ada pekerjaan. Berikutnya adalah tadi, kalau penanganan banjir sama dengan yang di Cileungsi Kidul,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Cileungsi, Beni Sopian mengucapkan banyak terimakasih atas digelarnya reses oleh Anggota DPRD Provinsi Jabar, Supono di desanya.
“Intinya saya mengucapkan terima kasih atas waktunya pak Supono di Cileungsi, karena dengan kehadiran beliau kita bisa memasukan program Rutilahu untuk anggaran di 2023,” ucapnya
Selain itu, sambung Beni, pihaknya juga mengusulkan untuk membangun gedung aula kantor desa agar dapat penampung banyak peserta ketika sedang melakukan kegiatan.
“Untuk gedung aula kan sempit, kalau digunakan rapat overload, kebetulan masih ada space untuk dibangun. Besar harapan kami ada anggaran untuk membangun aula dari provinai melalui pak dewan Supono,” pintanya. (Azi)
