Bapanas Dorong Pemanfaatan Pangan Lokal Seiring Melonjaknya Harga Gandum

Ekonomi357 views

Inionline.id – Seiring dengan kenaikan harga gandum dunia Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo mendorong penggunaan bahan pangan lokal.

Ia menjelaskan kenaikan gandum berdampak pada harga pangan seperti mi dan roti. Sebab itu, perlu memperkuat kembali komitmen penganekaragaman konsumsi pangan dengan memanfaatkan bahan pangan lokal.

“Kita perlu mendorong masyarakat untuk mengonsumsi olahan pangan lokal tersebut. Sangat disayangkan apabila produk pangan lokal tidak terserap, sudah diolah dan tersedia tapi belum dimanfaatkan secara optimal. Aneka pangan lokal baik juga bagi kesehatan, karena minim gluten,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (20/7).

Untuk percepatan penyerapan, lanjutnya, diperlukan penguatan sektor hilir agar berbagai produk pangan lokal alternatif tersebut mampu diserap secara optimal dan memberikan manfaat ekonomi.

“Dukungan pola konsumsi dan bisnis sangat diperlukan, melalui saluran distribusi dan fasilitasi bagi pengembangan produk pangan baru,” katanya.

Bapanas mendorong pelaku usaha baik BUMN Perum Bulog dan Holding Pangan ID FOOD, serta sektor swasta melakukan sinergi peningkatan pendistribusian dan penjualan produk pangan lokal alternatif.

Arief mengatakan substitusi seperti inilah yang perlu terus dilakukan, sehingga bukan hanya menjaga ketersediaan bahan pangan, melainkan juga menghemat devisa negara.

Menurutnya, jika pemerintah dan BUMN pangan bisa melakukan substitusi pangan yang berbahan baku gandum seperti terigu menjadi tepung beras dan singkong sebanyak 10 persen saja, hal itu sama dengan menghemat Rp2,4 triliun per tahun.

Selain itu, dengan adanya substitusi tersebut, perekonomian domestik juga akan terus bergerak sehingga industri pengolahan pangan lokal bisa terus berkembang.

Ia menambahkan salah satu fokus Bapanas adalah meningkatkan keterjangkauan pangan bagi seluruh masyarakat melalui stabilisasi pasokan dan harga pangan serta keanekaragaman konsumsi pangan.

“Upaya peningkatan keanekaragaman pangan tersebut dijalankan melalui Kedeputian Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Tanaman Pangan Badan Pangan Nasional. Kita dorong konsumsi pangan yang memenuhi standar beragam, bergizi seimbang dan aman,” ujar Arief.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya meninjau Balai Besar Penelitian Tanaman Padi di Subang mengatakan pemerintah saat ini tengah mewaspadai kenaikan harga gandum akibat dinamika geopolitik antara Rusia dan Ukraina.

Untuk itu, kemandirian pangan menjadi faktor yang penting saat ini. Jokowi mengajak masyarakat memanfaatkan seluruh lahan dalam berbagai ukuran agar dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.