4 Peserta Ketahuan Curang Saat UTBK-SBMPTN, LTMPT Wanti-wanti Tak Ditiru

Pendidikan157 views

Inionline.id – Sebanyak empat peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ketahuan curang. Keempatnya didiskualifikasi.

Ketua Pelaksana Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Budi Prasetyo, mewanti-wanti peserta tak curang. Dia memastikan pihaknya bakal ketat memantau ujian untuk menghindari kecurangan.

“Kita hindarilah hal-hal seperti itu. Dan secara sistem itu sebetulnya kami di command center IT kita, itu kalau ada server saja yang itu terhubung dengan, taruhlah internet dan sebagainya, itu akan terdeteksi,” ungkap Budi di UNJ, Jakarta, Rabu, 18 Mei 2022.

Budi menyebut pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin mencegah tindak kecurangan dalam proses UTBK-SBMPTN. Namun, dia mengakui masih ada pihak-pihak yang mencari cara untuk curang.

“Kita juga, sekali lagi, memberi kepercayaan kepada perguruan-perguruan tinggi, termasuk mitranya dan sebagainya, itu ya harapannya memang betul-betul sama satu frekuensi untuk mengamankan itu semua,” tegas dia.

Panitia Pelaksana UTBK-SBMPTN UNJ menemukan empat peserta melakukan kecurangan. Mereka ketahuan menggunakan alat bantu komunikasi elektronik yang diletakkan di telinga.

“Alatnya melekat pada tubuh saja, pada telinga, saya tidak tahu persis bagaimana alat itu bekerja tapi alat tersebut bisa berkomunikasi,” ungkap Ketua Pelaksana UTBK-SBMPTN UNJ, Suyono.

Keempatnya ikut UTBK-SBMPTN UNJ pada hari kedua. Mereka diduga memanfaatkan alat tersebut untuk berkomunikasi demi mempermudah pengerjaan soal.

Suyono menyebut keempatnya memilih program studi Kedokteran. Namun, dia memastikan keempat peserta tidak memiliki hubungan satu dengan yang lainnya.

Keempat peserta itu langsung dibawa ke ruang sekretariat untuk dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Keempatnya langsung didiskualifikasi dari UTBK-SBMPTN.

“Mereka kita amankan di sekretariat, mereka buat BAP dan tanda tangan BAP atas segala kejadian yang dilakukan. Mereka kami amankan sampai selesainya pelaksanaan tes. Mereka tidak ikut tes dan kami silakan untuk pulang,” tutur Suyono.