Pembatasan Bus di Jalur Alternatif Puncak Dapat Komentar Dewan Jabar M Ichsan

Antar Daerah257 views

Bogor, Inionline.id – Bupati Bogor Ade Yasin memastikan bahwa wacana pembatasan bus di jalan alternatif Puncak, tidak akan mengurangi pelancong yang berkunjung ke Puncak, Kabupaten Bogor.

Pembatasan bus di jalan alternatif Puncak sama sekali tidak akan mengurangi wisatawan luar daerah.

“Sebetulnya tidak mengurangi semangat orang-orang untuk berwisata di puncak,  pembatasan bus itu justru malah menambah orang datang ke puncak karena biasanya bus-bus ini masuk ke gang, itu yang menimbulkan kemacetan,” ujarnya.

Bahkan dirinya pun telah menginstruksikan Pemerintah Desa atau Kecamatan agar bisa melakukan penyediaan mobil-mobil kecil untuk transit para wisatawan ini.

“Jadi nanti bisa dialihkan ke gang-gang itu melalui mobil-mobil kecil, ini bisa bekerjasama dengan Pemerintah desa terkait penyediaan mobil, bisa juga dengan Kecamatan,” katanya.

Menanggapi hal ini, anggota DPRD Jawa Barat daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Bogor Mochamad Ichsan Maoluddin mengatakan bahwa sebetulnya kebijakan Bupati Bogor tersebut sesuai dengan kearifan lokal dimana masa lebaran ini dan tahun ini diberikan keluasan tetapi memang bisa saja peluang-peluang transportasi itu yang dahulu itu tidak umum dilakukan sekarang dipaksakan yang diduga akibat terbatasnya transportasi angkutan umum contohnya.

“Saya sependapat dengan Bupati karena tata kelola lalu lintas kita, khususnya Jawa Barat tergolong crowded, apalagi jalur ke Puncak, tidak seperti itupun luar biasa macetnya apalagi jika ditambah dengan perilaku-perilaku seperti itu yang menggunakan kendaraan besar masuk ke jalan sempit yang bukan kapasitasnya, otomatis itu akan stuck dan slowdown, jika slow down dampaknya bisa berkilo-kilo dan memang harus ditertibkan,” tutur M Ichsan, Selasa (19/04/2022).

Sebagai salah satu alternatif pengurai kemacetan kawasan Puncak Bogor, khusus bagi kendaraan roda dua politisi PKS ini juga menyebutkan bisa melalui jalur Puncak 2 Sukamakmur Bogor namun dirinya tidak merekomendasikan jalur tersebut bagi kendaraan roda 4 karena alasan keamanan.

“Jika daruat mungkin bisa saja dipakai, hanya saya ragu untuk kendaraan roda 4, mungkin memang lebar jalan kemudian kenyamanan, keamanan di jalur Puncak 2 ini belum terkelola dengan baik karena masih jalan apa adanya,” pungkas M Ichsan.