Diprediksikan oleh Kemenhub Bahwa Lebih dari 40 Juta Pemudik akan Gunakan Jalur Darat

Berita057 views

Inionline.id – Kementerian Perhubungan memprediksi setengah dari total 85 juta orang yang diperkirakan mudik lebaran tahun ini akan menggunakan jalur darat.

Sementara itu prediksi pengguna transportasi laut berada di angka 1,4 juta, pengguna kereta api sebesar 7,6 juta dan pengguna pesawat sebanyak 9 juta orang.

“Di transportasi darat khususnya kendaraan pribadi, ini kita spesifik ngomong kendaraan pribadi ya, baik roda dua maupun roda empat, angkanya luar biasa tinggi. Angkanya melebihi 40 juta yang akan menggunakan [jalur] ini,” ungkap Staf Khusus Bidang Komunikasi Kemenhub, Adita Irawati, kepada wartawan, Jumat (8/4).

Jumlah pemudik yang akan menggunakan moda transportasi kereta api diperkirakan akan mencapai 7,6 juta orang atau sekitar 10 persen dari total prediksi pemudik.

“Dari 85 juta yang ingin mudik, melakukan perjalanan mudik, di antaranya hampir 10 persen menggunakan kereta api. Kalau kita hitung secara lebih rinci sekitar 7,66 juta pemudik yang akan menggunakan kereta api di luar KRL Jabodetabek,” ujar Dirjen Perkeretaapian Zulfikri.

Ia juga menjelaskan bahwa angka ini meningkat dibanding tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19 yang hanya sebesar 6,85 juta pengguna. Secara rinci, Zulfikri menjelaskan pemudik akan menggunakan kereta api antarkota dan kereta api lokal.

“Jadi itu adalah kereta antarkota dan juga kereta lokal, karena kereta lokal ini juga banyak digunakan masyarakat untuk melakukan mudik, seperti di Jawa Tengah ada yang melayani Joglosemarkerto. Sudah melayani Semarang, Jogja, Solo, hingga Purwokerto dan kembali lagi. Di Banten ada kereta dari Merak ke Rangkasbitung, ini juga banyak digunakan pemudik,” paparnya.

Masih dalam forum yang sama, Plt Dirjen Perhubungan Laut Arif Toha menyebutkan setidaknya dua persen calon pemudik akan menggunakan transportasi laut yakni sebesar 1,4 juta orang.

“Dari 85 juta calon penumpang yang diperhitungkan, kurang lebih dua persen akan menggunakan moda transportasi laut, atau kurang lebih 1.4 juta,” paparnya.

Ia menjelaskan lebih lanjut telah menyiapkan lebih dari 1300 kapal dengan kapasitas maksimal 175 persen dari prediksi yang dikeluarkan.

“Dari perhubungan laut sudah menyiapkan PSO atau kapal yang dioperasikan sebanyak 26, kapal perintis 111, dan kapal swasta 1149 dengan seluruh kapasitas yang dapat diangkut 2.46 juta atau kita siapkan 175 persen dari yang diperhitungkan,” sambungnya.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memprediksi 9 juta orang akan melakukan perjalanan menggunakan pesawat.

“Menurut hasil survei Kemenhub, nanti untuk jumlah pemudik bisa di atas 80 juta orang. Sementara yang melalui jalur udara ada 9 juta orang dan tentu saja Bandara Soetta menjadi titik sentral bandara lain,” terang Budi dalam keterangan resminya.

Sebelumnya diketahui, Presiden Joko Widodo telah memperbolehkan masyarakat Indonesia untuk melakukan mudik ke kampung halamannya pada momen libur Hari Raya Idulfitri 1443 H tahun ini. Hal itu berbeda dari 2 tahun sebelumnya pemerintah melarang kegiatan mudik imbas pandemi virus corona.

Kemenhub memprediksi ada sekitar 14 juta warga Jabodetabek yang akan melakukan perjalanan mudik. Paling banyak mengarah ke Jawa Tengah (Jateng). Sedangkan pemudik ke Pulau Sumatera, tidak bisa diprediksi jumlahnya.

Karena tidak terpantau besarannya, menjadi kewaspadaan tersendiri bagi pemangku kepentingan yang bertanggung jawab atas kelancaran arus mudik Idul Fitri 2022.

“Dari hasil survei kemarin, dari Jabodetabek aja itu sekitar 14 juta perjalanan, tapi yang memang paling banyak tujuannya itu ke Jawa Tengah,” kata Ditjen Hubdat, Budi Setyadi, di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Kamis (7/4).

“Kemudian yang ke Sumatra tidak terpantau, tapi artinya menurut saya yang Jabodetabek aja banyak, kemungkinan mereka akan ke arah Jawa Tengah maupun ke Sumatra,” imbuhnya.

Kemenhub memprediksi, perjalanan darat masih menjadi primadona saat arus mudik Idul Fitri 2022. Termasuk pemudik yang akan ke Pelabuhan Merak menuju Bakauheni.

Menurut Budi Setyadi, pemudik Idul Fitri 2022 masih memilih menggunakan kendaraan pribadi, baik roda empat ataupun roda dua.

“Kalau untuk moda transportasi yang banyak digunakan kebetulan itu banyak menggunakan transportasi darat, yang pertama menggunakan kendaraan pribadi, yang kedua sepeda motor dan ketiga menggunakan bus. Setelah itu baru mungkin yang kereta api dan pesawat,” ujarnya.

Pemerintah dan kepolisian tidak menganjurkan masyarakat mudik menggunakan sepeda motor demi keselamatan dan kenyamanan. Sehingga dianjurkan menggunakan kendaraan umum, seperti bus, kereta api ataupun pesawat.

Namun hal itu tidak bisa dipaksakan, sehingga pemerintah bersama polri akan membangun pos pelayanan yang juga bisa digunakan sebagai tempat beristirahat bagi pemudik.

“Sebetulnya pemerintah kurang merekomendasikan terhadap para pemudik ya g menggunakan sepeda motor. Namun demikian apabila itu terjadi, pemerintah juga siap untuk mengantisipasi,” terangnya.

Budi menerangkan, pos pelayanan itu akan berdiri di sejumlah jalan arteri, seperti di jembatan timbang hingga pos yang sengaja dibangun sebagai tempat istirahat bagi pemudik. Nantinya, di pos itu juga disediakan air minum, beribadah, tempat makan hingga melayani vaksinasi covid-19.

“Ada beberapa jembatan timbang yang akan dijadikan rest area, yang bisa memberikan pelayanan untuk istirahat, untuk makan minum, untuk salat kemudian untuk vaksinasi dan masalah rapid test,” jelasnya.