Di Sisi Lain Ukraina Serangan Rusia Memanas

Internasional057 views

Inionline.id – Serangan Rusia kian memanas. Usai membombardir bagian barat, Kini Rusia melakukan serangan ke Ukraina bagian timur.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan ‘pertempuran Donbas’ sedang berlangsung pada pertengahan bulan ini. Kepala staf Zelensky, Andriy Yermak mengatakan bahwa pertempuran ini menandai ‘fase kedua’ perang.

Zelensky mengatakan warga Ukraina akan bertempur untuk membela diri, walau sebanyak apapun pasukan Rusia yang datang ke sana.

Rusia juga mengalihkan fokus perangnya ke Ukraina timur, setelah mengalami kemunduran di dekat Ibu Kota Kyiv.

Pejabat keamanan top Ukraina mengatakan pasukan Rusia berusaha menerobos hampir seluruh garis depan di wilayah Donetsk, Luhansk, dan Kharkiv.

Menurut pemerintah Ukraina, gempuran Rusia terhadap beberapa kota di seluruh negeri telah menewaskan sedikitnya 17 orang.

Tujuh orang tewas ketika rudal menghantam kota Lviv, Ukraina barat, yang selama ini belum pernah diserang.

PBB melaporkan bahwa lebih dari 4,9 juta warga Ukraina kini telah mengungsi dari negara tersebut akibat perang.

Kini, Otoritas Ukraina mengakui bahwa pasukan Rusia telah merebut dan menguasai sejumlah desa di wilayah timur.

Rabu (27/4/2022), Moskow pada awal bulan ini menarik pasukannya dari wilayah sekitar ibu kota Kiev dan memfokuskan upaya militernya dalam merebut Donetsk dan Luhansk di Ukraina bagian timur.

Kementerian Pertahanan Ukraina menyebut pasukan Rusia mendorong keluar militer Kiev dari Velyka Komyshuvakha dan Zavody di wilayah Kharkiv bagian timur laut. Disebutkan juga bahwa pasukan Rusia telah berhasil menguasai Zarichne dan Novotoshkivske yang ada di wilayah Donetsk.

Zarichne berjarak hanya 50 kilometer dari pusat regional Kramatorsk, yang pada awal bulan ini dilanda serangan Rusia. Serangan itu mengenai stasiun kereta yang dipenuhi pengungsi Ukraina hendak dievakuasi ke wilayah lainnya yang lebih aman.

Lebih lanjut, Kementerian Pertahanan Ukraina memperingatkan pasukan Rusia ‘melanjutkan serangan ke arah Nyzhnye dan Orikhiv’ yang ada di pusat wilayah Zaporizhzhia.

Separatis pro-Rusia diketahui menguasai wilayah Donetsk dan Luhansk, yang masuk area Donbas, sejak tahun 2014 ketika Kremlin mencaplok Crimea dari Ukraina.

Kementerian Pertahanan Rusia mengutip pernyataan Menteri Angkatan Bersenjata Inggris James Heappey yang menuturkan kepada radio BBC bahwa sepenuhnya sah bagi Ukraina untuk memburu target di dalam wilayah Rusia untuk mengganggu logistik dan jalur pasokan.

“Kami ingin menggarisbawahi bahwa provokasi langsung oleh London terhadap rezim Kiev untuk tindakan semacam itu, jika tindakan itu dilakukan, akan segera memicu respons proporsional dari kami,” tegas Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya.

“Seperti yang telah kami peringatkan, Angkatan Bersenjata Rusia siap sepanjang waktu untuk melancarkan serangan-serangan balasan dengan senjata jarak jauh yang memiliki presisi tinggi terhadap pusat-pusat pengambilan keputusan di Kiev,” cetusnya.