MRT Pastikan Tetap Patuhi Prokes Setelah Melepas Stiker Jaga Jarak

Antar Daerah157 views

Inionline.id  – PT MRT Jakarta (Perseroda) melepas stiker jaga jarak yang membatasi kapasitas tempat duduk penumpang mulai hari ini. Ke depannya, pihak MRT memastikan bakal tetap patuh terhadap aturan protokol kesehatan (prokes) yang ditetapkan oleh pemerintah.

“Kami tetap menjaga prokes sesuai situasi PPKM level 2 dan tentu kami pantau terus kebijakan pemerintah untuk kami sesuaikan dengan kebijakan operasi kereta kami,” ujar Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Rendi Alhial saat dimintai konfirmasi, Senin (14/3/2022).

Rendi turut menanggapi komentar sejumlah penumpang yang menilai aturan prokes ketat diterapkan, di mana pihak MRT memiliki pertimbangan sendiri. Ada dua hal yang menjadi pertimbangan, salah satunya masukan dari penumpang.

“Yaitu kebijakan prokes yang berlaku di level negara maupun provinsi, serta feedback penumpang sehingga mereka merasa aman dan nyaman. Jadi yang kami terapkan juga atas masukan penumpang,” jelasnya.

Tren Kenaikan Penumpang

Dalam seminggu terakhir, penumpang MRT mengalami kenaikan tren penumpang. Selama masa PPKM Level 2, terdapat kenaikan sebesar 25 persen penumpang dibandingkan sebelum penurunan masa PPKM.

“Tren ridership MRT Jakarta sejak pemberlakuan PPKM Level 2 berdasarkan data menunjukkan kenaikan sebanyak 25% jumlah penumpang,” ungkap Randi.

Tercatat sejak Jumat (11/3) hingga Minggu (13/3) terdapat 80.410 penumpang. Sedangkan sebelum pemberlakuan PPKM Level 2 tepatnya pada Jumat (4/3) hingga Minggu (6/3) hanya terdapat 64.086 penumpang.

Penumpang MRT Antusias

Diketahui, PT MRT Jakarta melepas stiker jaga jarak yang membatasi kapasitas tempat duduk penumpang mulai hari ini. Penumpang antusias dengan kebijakan kapasitas MRT yang sudah kembali normal.

“Iya senang sudah normal lagi kapasitas artinya kan kita nggak nunggu lama lagi,” ujar Genta (28) kepada detikcom di Stasiun MRT Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/3).

Genta menyebut kebijakan pembatasan penumpang sebelumnya membuatnya harus lebih bersabar untuk menggunakan moda transportasi MRT. Menurutnya, hal tersebut disebabkan MRT sangat ketat menerapkan protokol kesehatan.

“Bagus sih (ada peraturan) ketat kayak gitu, batasin penumpang di dalam kereta,” ungkapnya.

Selain itu, warga lainnya, Ryan (27), juga mengaku senang dengan kebijakan tersebut. Pasalnya, Ryan tidak perlu capek-capek berdiri lagi.

“Biasanya kemarin-kemarin berdiri, pas tau hari ini stikernya dicopot jadi bisa duduk lagi. Lumayan lah nggak capek berdiri,” kata Ryan.