Atasi Banjir di Bojonggede, Dewan Jabar M Ichsan Segera Lakukan Aksi Strong Request ke Dinas Terkait

Antar Daerah257 views

Bogor, Inionline.id – Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Bogor Mochamad Ichsan Maoluddin menggelae reses II tahun sidang 2021-2022 di aula kantor Desa Bojonggede, Kabupaten Bogor, Kamis (17/03/2022).

Dalam gelaran reses tersebut Kepala Desa Bojonggede Dedi Malvina menyampaikan aspirasinya terkait banjir di desanya akibat luapan Kali Baru dan Kali Pesanggrahan.

“Januari sampai Desmber hujan terkadang hujan dikota banir di Bojong, hanya selewatan, hanya yang namanya selewatan itu membuat meriang, panas dingin dan membuat rusak perabotan rumah tangga, baik itu Kedungwaringin, Bojonggede dan lainya, banjir ini disebabkan bukan karena penyempitan kali jika tetapi pendangkalan maka kami minta Dinas PSDA Provinsi itu adalah bukan ada kantornya saja tetapi ada pekerjaan dan perawatan sungai di Kali baru ini,” kata Dede Malvina.

Khusus Kali Pesanggrahan ada 4 desa di Bojonggede terdampak bajir dan longsor karena cukup tinggi intensitas arusnya dan menurut Dede Malvina Bupati Bogor sudah melakulan survei lapangan langsung.

“Sudah disurvey juga oleh dewan Provinsi bahkan sudah kita sampaikan surat juga ke PUPR Provinsi untuk melihat lokasi longsor yang kami sampaikan tapi sampai saat ini belum ada kegiatan,” imbuh Dede Malvina.

Tercatat pula asprasi dari Lurah Pabuaran Eka Hartati dimana dirinya berharap M Ichsan memperjuangkan ruas jalan Provinsi Jawa Barat yang melalui wilayahnya dimana jalan tersebut menghubungkan antara Kabupaten Bogor dan Kota Depok.

“Kemarin sudah dilaksanakan dari Provinsi cuman menggantung dari jembatan pembangunannya sampai arah citayam belum kurang lebih 1 meter, meminta disambung saja agar tidak terlalu macet sebab jalan tersebut macet sekali apalagi jam kerja,” tukas Eka.

Kemudian Kepala Desa Rawa Panjang Muhammad Agus mengeluhkan bahwa desanya selalu terendam banjir imbas dari limpasan 4 desa di sekitar Rawa Panjang, adapun keberadaan Setu Cibereum yang diharapkan menjadi tempat menampung air ternyata malah tidak mampu melakukannya.

“Saya tidak banyak meminta seandainya ada yang bisa mengatasi permasalahan yang ada di Desa Rawapanjang termasuk tidak menampungnya air di Setu Cibereum itu seandainya bisa ada kegiatan untuk normalisasi sedimentasi yang ada di setu tersebut karena jika saya lihat itu luar biasa sendimennya. saya memastikan itu bukan suatu solusi juga tetapi kita juga sedang mencari solusi-solusi yang lain untuk bagaimana mengatasi banjir yang ada,” ujar Muhammad Agus.

Sesi foto bersama anggota DPRD Jawa Barat Mochamad Ichsan Maoluddin (tengah) bersama para Kepala Desa di wilayah Kecamatan Bojonggede, Rabu (16/03/2022).

Merespon hal ini, M Ichsan memastikan langkah kongkritnya untuk menindaklanjuti aspirasi para kepala desa adalah dengan melakukan tindakan strong request ke Dinas Bina Marga dan Dinas Sumber Daya Air Jawa Barat.

“Ini kita bisa merumuskan, jadi desa-desa ini khususnya di Bojonggede ini masih rawan dengan banjir, jika didengar tadi masalah sedimentasi berarti kita perlu ada normalisasi sungai seperti apa yang sudah dilakukan di kali Bekasi, pertemuan antara sungai Cikeas dan Cileungsi makan kita akan Strong Request kepada Pemerintah Daerah baik itu di PSDA maupun DLH,” kata M Ichsan.

M Ichsan menilai normalisasi adalah salah satu solusi dari permasalahan banjir di Desa Bojonggede ini.

“Strong request itu dalam arti kita betul-betul mengawal masalah pagu anggarannya salah satunya dan kajian masalah normalisasi seperti apa, sederhananya dikeruk atau dilebarkan ini modelnya seperti apa Kali Baru ini karena biasanya jika itu semakin terus disuarakan mereka akan sadar, karena cerita jika sudah di dashboard pekerjaan itu banyak sehingga bisa jadi ketutup, nanti jika direminder itu menjadi masalah utama semoga responnya bisa lebih cepat,” ucap M Ichsan.

Lebih lanjut menurut politisi PKS ini paket pekerjaan kedaruratan biasanya bisa dilakukan lebih awal jika nanti kajiannya tahun depan kemungkinan bisa diekseskusi di tahun depan.

“Makanya Strong request kaitannya dengan upaya mendalami Kali Baru yang digadang-gadang bahwa itu karena problem sedimentasi maka betulkah itu sedimentasi, jika sedimentasi harus ada pengerukan atau pelebaran sungai,” pungkas M Ichsan.