Ridwan Kamil Menyiapkan Langkah Taktis, Terkait Melonjaknya Kasus COVID-19

Berita257 views

Inionline.id – Di akhir Januari 2022 Kasus harian terkonfirmasi COVID-19 di Jawa Barat lajunya naik secara signifikan. Pada Selasa (1/2/2022), pada laman Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (Pikobar) rata-rata kasus di Jabar naik 1.776 kasus dalam 7 hari terakhir.

Dilihat lebih rinci, kenaikan kasus terkonfirmasi COVID-19 sebenarnya mulai terlihat pada pertengahan Januari 2022, tepatnya pada tanggal 14 Januari, saat itu kasus terkonfirmasi COVID-19 di Jabar menembus angka lebih dari 100 kasus perhari.

Angka tersebut terus merangkak naik hingga akhirnya pada 25 Januari, kasus terkonfirmasi COVID-19 di Jabar menembus 1.238 kasus per hari. Jumlah tersebut, terus menerus bertambah hingga mencapai puncaknya pada 30 Januari dengan 2.584 kasus.

Secara umum, akumulasi kasus terkonfirmasi COVID-19 di Jabar berada di angka 724.771 kasus. 13.836 orang menjalani isolasi atau dalam perawatan, 696.160 orang selesai isolasi/sembuh dan 14.775 orang meninggal dunia akibat COVID-19.

Menangkap lampu kuning tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan sudah melakukan langkah taktis untuk mencegah kasus virus Corona dan varian Omicron yang diprediksi akan mengalami kenaikan. Ia akan kembali turun ke lapangan seraya menguatkan taktik penanganan.

“Pak Bima Arya Walikota Bogor menyampaikan sebuah fenomena sehingga kami izinkan. Kami terus memantau persiapan di daerah dengan intens,” katanya di Gedung Sate, Senin (31/1/2022).

Ia juga meminta agar kepala daerah di Jabar turut memantau pergerakan kasus di wilayahnya, khususnya di lingkungan sekolah. Khususnya di wilayah Jabodetabek.

“Kami minta semua kepala daerah memonitor, tapi per hari ini karena memang episentrumnya ada di Bogor Depok Bekasi memang rata-rata kemungkinan ada perubahan-perubahan kebijakan mayoritas di wilayah itu,” kata pria yang akrab disapa Kang Emil.

Selain itu, ujar Kang Emil, pihaknya juga akan memeriksa langsung kesiapan rumah sakit umum daerah, khususnya di daerah-daerah yang memiliki potensi penyebaran COVID-19 yang tinggi seperti Bekasi dan Kuningan.

“Kunjungan langsung ke fasilitas layanan kesehatan seperti RSUD penting untuk melihat kesiapan tenaga kesehatan, cadangan oksigen dan obat-obatan. Sejauh ini RSUD sudah siap karena belajar dari kenaikan kasus varian Delta pada 2021 lalu,” tuturnya.

Di level provinsi, pihaknya memastikan kesiapan oksigen yang cukup di Posko Oksigen. Warga pun masih terus bisa memanfaatkan layanan yang ada di Pikobar.

Jabar juga tengah memperluas cakupan dan mempercepat vaksinasi booster yang dinilai efektif untuk menghadapi varian Omicron.

“Cakupan vaksinasi COVID-19 di Jawa Barat paling tinggi di Indonesia, dengan warga mendapatkan vaksin booster maka kita mengurangi resiko fatal terpapar omicron,” katanya.