Di Tengah Ketegangan Soal Ukraina, Rusia Menggelar Latihan Anti-Kapal Selam

Internasional057 views

Inionline.id – Di Laut Norwegia Angkatan Laut Rusia baru saja selesai menggelar latihan anti-kapal selam. Latihan ini disebut sebagai bagian dari latihan Angkatan Laut Rusia yang lebih luas di tengah ketegangan dengan Amerika Serikat (AS) dan NATO soal Ukraina.

Seperti dilansir Reuters, Senin (31/1/2022), latihan anti-kapal selam itu digelar oleh Armada Udara Rusia pada pekan ini.

Kementerian Pertahanan Rusia menyebut bahwa sebuah kapal rudal jelajah dan sebuah kapal frigate Rusia dibantu dengan sebuah helikopter yang diperlengkapi secara khusus, mempraktikkan berbagai cara untuk mencari kapal selam dalam latihan tersebut.

Lebih lanjut, laporan kantor berita TASS News Agency menyebut kapal-kapal Angkatan Laut Rusia berlatih memburu kapal selam milik musuh dengan menggunakan sonar dan data dari pilot militer.

“Sebagai bagian dari latihan dengan satuan tugas ekspedisi Arktik, kelompok kapal tempur dan kapal pendukung dari Armada Utara mempraktikkan misi anti-kapal selam di Laut Norwegia. Awak kapal rudal jelajah Marshal Ustinov dan kapal frigate Armada Laksamana Kasatonov memburu kapal selam musuh dengan bantuan helikopter perang anti-kapal selam,” sebut kantor pers Armada Utara Rusia dalam pernyataannya.

TASS News Agency melaporkan bahwa setelah lepas landas dari dek kapal frigate Armada Laksamana Kasatonov, para pilot helikopter Ka-27M yang telah diperbarui menyelesaikan serangkaian tindakan untuk mencari kapal selam musuh dengan menggunakan perlengkapan radio-teknis dan sonar.

Latihan anti-kapal selam ini disebut sebagai bagian dari rencana latihan Angkatan Bersenjata Rusia tahun 2022, yang terdiri atas serangkaian latihan Angkatan Laut yang digelar antara Januari-Februari tahun ini di semua area yang menjadi tanggung jawab Armada Utara Rusia.

Manuver Angkatan Laut ini disebut fokus pada langkah-langkah oleh Angkatan Laut dan Angkatan Udara dalam melindungi kepentingan nasional Rusia dan menangkal ancaman militer dari lautan dan samudra.

Secara keseluruhan, misi latihan ini melibatkan lebih dari 140 kapal, baik kapal perang maupun kapal pendukung, dari semua armada di Samudra Atlantik dan Pasifik, serta Laut Utara, Okhotsk dan Mediterania. Latihan ini juga melibatkan lebih dari 60 pesawat tempur, 1.000 unit perangkat keras militer dan 10.000 tentara.

Diketahui bahwa pergerakan militer Rusia tengah dipantau secara saksama oleh negara-negara Barat, terutama sejak pengerahan tentara ke dekat perbatasan Ukraina yang memicu kekhawatiran pecahnya konflik baru. Rusia telah berulang kali membantah tuduhan merencanakan serangan ke Ukraina.