Di Balik Perlindungan Sosial Jokowi Berbicara Komitmen Politik Tinggi

Berita057 views

Inionline.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan perlindungan sosial bagi para pekerja yang terdampak pandemi COVID-19 harus diperkuat. Jokowi lantas berbicara mengenai perlindungan sosial yang membutuhkan komitmen politik tinggi.

“Kita harus memperkuat perlindungan sosial bagi pekerja yang terkena dampak pandemi. Sebanyak 4,14 miliar orang atau 53,1 persen penduduk dunia tidak memiliki perlindungan sosial apa pun. Perlindungan sosial memerlukan komitmen politik yang tinggi dan dukungan pembiayaan,” kata Jokowi dalam sambutannya di pembukaan ILO Global Forum for a Human-Centred Recovery from the COVID-19 seperti dikutip, Rabu (23/2/2022).

Jokowi mengatakan perlindungan sosial di Indonesia merupakan bagian penting progra pemulihan ekonomi nasional. Perlindungan sosial itu berupa program keluarga harapan, kartu sembako, bansos tunai hingga subsidi listrik.

“Setidaknya Rp 186,64 T telah kami alokasikan untuk perlindungan sosial,” ujar Jokowi.

Jokowi mengajak semua pihak untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi para pekerja. Jokowi mendukung arah pemulihan dunia kerja harus berorientasi pada manusia.

“Kita harus menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi para pekerja, upaya vaksinasi untuk tenaga kerja dan keluarga, harus terus kita gencarkan, baik yang kerja di sektor formal maupun informal. Di Indonesia, vaksin kita berikan gratis ke seluruh penduduk, termasuk kepada para pekerja,” ujar Jokowi.

Selain itu, Jokowi berbicara mengenai pentingnya kerja sama dalam menciptakan lapangan kerja baru. Perbaikan iklim investasi yang berorientasi pada manusia disebut harus terus dijalankan.

“Kita harus memperkuat daya saing pekerja kita dalam menghadapi tantangan dunia pada masa mendatang, re-skkilling dan up-skilling harus terus menerus kita lakukan, baik oleh pemerintah maupun swasta. Pendidikan literasi digital harus jadi prioritas agar pekerja kita bisa bertahan di tengah gelombang transformasi digital,” beber Jokowi.