Terkait Covid di Sepanjang Tahun 2021, LaporCovid-19 Catat Terdapat 3.994 Laporan Pelanggaran

Headline, Nasional057 views

Inionline.id – Sepanjang 2021 LaporCovid-19 mencatat sebanyak 3.394 laporan warga masuk terkait pandemi Covid-19. Keluhan terbanyak warga terkait pelanggaran protokol kesehatan dan layanan kesehatan di rumah sakit.

Inisiator LaporCovid-19 Irma Handayani mengatakan pihaknya menerima berbagai laporan dari masyarakat terkait penanganan pandemi Covid-19 di rumah sakit. Data tersebut diambil dalam kurun waktu satu tahun hingga 22 Desember 2021.

“Sepanjang tahun 2021, total laporan dari warga yang diterima LaporCovid-19 mencapai 3.994 laporan. Keluhan terbanyak masih terkait pelanggaran protokol kesehatan 43 persen, dan layanan kesehatan di rumah sakit 14,4 persen,” kata Irma dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/1).

Irma merinci secara umum laporan terkait protokol kesehatan di antaranya keresahan karena warga tak pakai masker, tak menjaga jarak, dan tidak mencuci tangan.

“Lokasi paling banyak pelanggaran adalah di tempat publik, seperti taman dan stasiun, bandara. Lokasi lain yang berisiko adalah kantor dan sekolah atau kampus,” ucap Irma.

Selama masa pandemi Covid-19, LaporCovid-19 mencatat lebih dari 700 laporan tentang buruknya layanan kesehatan di Indonesia. Beberapa laporan masuk mengenai tidak berjalannya puskesmas dan rumah sakit, serta permintaan ruang isolasi atau ICU pasien Covid-19.

“Warga juga kesulitan mendapatkan kebutuhan medis selama masa krisis, seperti obat-obatan dan tabung oksigen. Dari sisi tenaga kesehatan, ternyata banyak yang mengalami keterlambatan hingga pemotongan insentif,” tutur Irma.

Selain laporan terkait pelayanan kesehatan di rumah sakit, LaporCovid-19 juga mencatat laporan warga yang masuk terkait bantuan sosial masa pandemi sebanyak 11,2 persen, keluhan vaksinasi Covid-19 sebanyak 10,1 persen, dan laporan terkait KIPI vaksin, dan layanan non kesehatan sebanyak 21,3 persen.

Terkait keluhan persoalan vaksinasi, LaporCovid-19 mencatat banyak warga mengaku minim mendapatkan informasi pendaftaran, akses vaksinasi dosis kedua, hingga keluhan penyalahgunaan vaksin booster.

“Dua jenis laporan itu [prokes dan vaksin], harusnya menjadi alasan kuat perbaikan penanganan pandemi di Indonesia. Kehadiran Satgas Covid-19 tentu dipertanyakan karena banyak prokes dilanggar dan vaksinasi yang berantakan,” tuturnya.

Terkait bantuan sosial, LaporCovid-19 mencatat lebih dari 400 laporan bansos tidak tepat sasaran. Data Dinsos dengan Kemensos yang belum tersinkronisasi dengan baik berujung kekacauan dalam penerimaan bansos.

Ragam bansos yang dilaporkan ke LaporCovid-19 meliputi BST, BPUM, sembako, listrik, hingga pungutan liar bansos di masa pandemi.

Irma menyampaikan seluruh laporan yang masuk ke LaporCovid-19 kemudian diteruskan kepada pihak berwenang sesuai isi keluhan.

“LaporCovid-19 ke depannya akan terus menjalankan program dan dikuatkan. Berikutnya kami akan membuat sistem layanan kesehatan berbasis telehealth yang disebut RsRV atau Rumah Sehat Virtual. Tujuannya untuk membantu fasilitas kesehatan primer dan telemedicine lainnya melayani masyarakat yang kesulitan,” pungkas Irma.