PTM 100% Tetap Berlanjut di Makassar Tak Terganggu oleh Omicron

Antar Daerah157 views

Inionline.id – Wali Kota Makassar Moh Ramadhan ‘Danny’ Pomanto memastikan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen terus berlanjut meski ada temuan kasus Omicron di Sulawesi Selatan (Sulsel). Alasannya, kasus COVID-19 di Makassar belum mengalami kenaikan.

“Karena per hari itu masih 1-2 kasus COVID-19 di Makassar. Tapi kita tetap melakukan pemeriksaan rutin setiap bulannya dan kita lakukan evaluasi,” kata Danny, Rabu (26/1/2022).

Meski PTM di Makassar terus berlanjut, Danny mengaku tetap memonitor perkembangan COVID-19, termasuk kasus Omicron. Salah satu upaya yang dilakukan adalah percepatan vaksinasi.

“Kita perketat di sekolah, khususnya ketika anak-anak mau masuk. Kemudian percepatan vaksinasi juga terus kita gencarkan, termasuk vaksinasi anak,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhyiddin memastikan PTM 100 persen dibarengi protokol kesehatan ketat, termasuk membagi shift jam belajar siswa dengan kapasitas 50 persen.

“Karena kita lakukan prokes ketat sebelum siswa masuk siswa. Ada juga tim dari Satgas COVID di sekolah yang setiap hari melaporkan sama kita perkembangan anak didik kita,” kata Muhyiddin.

“Jadi, (kalau) ada masalah atau kasus, pasti dilaporkan ke saya, kemudian kita evaluasi jika ada,” tambahnya.

Muhyiddin mengatakan salah satu prokes yang diterapkan adalah melarang jual-beli makanan di sekolah. Hal ini untuk menghindari penyebaran COVID-19.

“Anak-anak kita saja itu bawa bekal sendiri, bahkan anaknya yang lupa bawa makanan bisa diantarkan langsung sama orang tuanya ketika jam istirahat,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Nursaidah mengatakan belum menemukan adanya kasus Omicron di Makassar sehingga PTM 100 persen terus berlanjut.

“Tapi, kalau ada kita curigai, tetap kirim sampelnya ke Provinsi, nanti Provinsi yang kirim ke Litbangkes,” kata Nursaidah.

Makassar belum memiliki alat pendeteksi virus baru COVID-19 jenis Omicron. Namun Nursaidah menyebut, dalam waktu dekat, ada alat dari Kementerian yang disiapkan untuk Makassar.

“Ada empat rencananya, tapi satu itu insyaallah akan ada di RS Daya Kota, Makassar. Tunggu saja insyaallah bulan ini,” ucapnya.

Sedikitnya, ada 17 laboratorium PCR COVID-19 yang tersebar di sejumlah rumah sakit di Makassar. Laboratorium ini digunakan untuk mendeteksi virus COVID-19.

Sebelumnya, Satgas COVID-19 Sulsel melaporkan kasus varian Omicron pertama yang dialami seorang warga Kabupaten Takalar bernama Nawir (27).

“Ini kasus pertama yang memang ada hasilnya dari Litbangkes,” kata Plt Kadinkes Sulsel Arman Bausat kepada detikcom, Sabtu (22/1).

Nawir sebelumnya bekerja di perusahaan telur ikan di Dobo, Kepulauan Aru, Maluku. Pasien tersebut baru saja pulang ke Takalar pada 5 Oktober 2021.

Pada November 2021, Nawir dilaporkan berobat ke Puskesmas Bontomarannu, Kabupaten Takalar, atas keluhan dyspepsia. Saat itu Nawir hanya berobat jalan.

Hingga pada awal Desember 2021, Nawir tak kunjung pulih, bahkan mengeluhkan lemas dan sesak napas.

Karena kondisinya memburuk, Nawir dirawat inap di RSUD Padjonga Dg Ngalle melalui IGD dengan keluhan sesak napas dan batuk.

Memasuki Januari 2022, petugas melakukan tes swab kepada Nawir hingga dinyatakan positif COVID-19. Dinkes Sulsel mendalami kasus Nawir dengan mengirimkan sampel ke Litbangkes Jakarta.

“Hasilnya dinyatakan positif COVID-19 varian Omicron,” ungkap Arman.