Meski Interaksi Warga-Wisatawan Tinggi Bali Diklaim Nihil Omicron

Antar Daerah157 views

Inionline.id – Wayan Koster Gubernur Bali mengklaim Virus Corona varian Omicron belum masuk ke wilayahnya meski interaksi warga lokal dengan wisatawan tinggi.

“Mudah-mudahan tidak ada karena sampai saat ini tidak ada. Karena sampai saat ini belum ditemukan. Tapi itu kan itu bisa terjadi namanya juga virus pasti ada,” katanya, saat ditemui di Gedung DPRD Bali, Rabu (12/1).

Selain itu, dia menyebut dalam tiga bulan terakhir kasus Covid-19 di Bali masih kecil meski diakui ada interaksi tinggi antara masyarakat Bali dengan masyarakat wisatawan terutama dari Jawa.

“Interaksi masyarakat luar Bali dengan Bali terutama para pengunjung dari Jawa datang ke Bali interaksinya cukup tinggi,” ucapnya.

“Tapi, astungkara (semoga terjadi atas kehendak-Nya) kasus tidak meningkat rata-rata kasus hariannya itu sampai hari ini masih empat orang per hari (itu) kecil,” sambung Gubernur.

Hal itu, kata dia, dibuktikan dengan angka kesembuhan yang tinggi dan jumlah kasus positif Covid-19 yang stabil di dua digit.

“Yang sembuh itu rata-rata 11 orang per hari. Kalau kumulatif yang sembuh itu sudah mencapai 96,4 persen, tinggi sekali. Dan yang meninggal jarang sekali, kebanyakan nol dalam satu hari,” tuturnya.

“Kasus aktifnya juga stabil pada angka dua digit, di rumah sakit itu sekitar 40 (orang kasus aktif) itu lain ada di isolasi terpusat,” lanjut Koster.

Namun demikian, pihaknya tetap melakukan pengetatan di pintu-pintu masuk Bali.

“Protokol kesehatan tetap dijalankan dengan ketat sesuai arahan Pemerintah Pusat. Aturannya sudah ketat tinggal melaksanakannya dengan tertib,” kata Koster.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya berharap pengetatan di pintu-pintu masuk itu mampu mendeteksi masuknya Omicron.

“Kita berharap dengan pengetatan-pengetatan di pintu masuk dengan penggunaan Aplikasi PeduliLindungi untuk pengetatan protokol kesehatan, astungkara tidak sampai dengan adanya omicron,” ujarnya.

Diketahui, kasus Omicron semakin bertambah. Pasiennya kebanyakan berada di DKI, yang per hari ini jumlahnya mencapai 498 orang. Kebanyakan dari mereka tertular usai berkunjung keluar negeri.