Jika RS Terisi 20 Persen Pemerintah akan Menerapkan Siaga Utama Omicron

Headline, Nasional257 views

Inionline.id – Saat keterisian tempat tidur di rumah sakit (bed occupancy rate) mencapai 20 persen Pemerintah akan menerapkan siaga utama. Langkah itu sebagai respons terhadap prediksi puncak gelombang Covid-19 varian Omicron di Indonesia pada awal Februari.

“Perawatan di rumah sakit akan menjadi salah satu indikator utama. Kami akan high alert atau siaga utama ketika BOR mendekati 20-30 persen,” kata Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan dalam jumpa pers daring, Selasa (11/1).

Luhut mengatakan bahwa pemerintah akan memantau ketat tingkat keterisian rumah sakit di tengah penyebaran virus corona varian omicron.

Luhut lalu menyampaikan bahwa saat ini Indonesia jauh lebih siap dibandingkan dengan saat gelombang Covid-19 varian Delta pertengahan 2021. Menurutnya, fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, dan stok obat-obatan jauh lebih baik saat ini.

Mantan Kepala Staf Presiden itu berkata gelombang Covid-19 varian Omicron bukan tidak mungkin terjadi di Indonesia. Namun, ia yakin kondisi di Indonesia tak seburuk negara lainnya.

“Dengan berbagai kesiapan tersebut dan belajar dari pengalaman yang lalu, saya yakin kasus tidak akan meningkat setinggi negara lain. Namun, syaratnya kita semua harus disiplin,” ucap Luhut.

Di kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memaparkan kesiapan fasilitas kesehatan Indonesia. Dia menyebut ada 80 ribu tempat tidur untuk pasien Covid-19.

Saat ini, baru 3 ribu tempat tidur yang terisi. Budi mengatakan jumlah tempat tidur untuk pasien Covid-19 bisa ditambah hingga 190 ribu unit jika diperlukan.

“Kita juga sudah siapkan obat-obatan 400 ribu Molnupiravir, obat virus yang baru yang sudah datang di Indonesia. Kita juga sudah memastikan protokol kesehatan yang baru untuk perawatan di rumah sakit belajar dari pengalaman yang sudah kita jalani,” ungkap Budi.