Di Majalengka-Purwakarta Harga Minyak Goreng Masih Tinggi

Antar Daerah357 views

Inionline.id – Pemerintah telah menurunkan harga minyak goreng menjadi Rp 14.000 per liter. Sayangnya, minyak goreng dengan harga tersebut belum ditemukan di pasar tradisional yang ada di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Pantauan detikcom di Pasar Tradisional Sindangkasih, Cigasong, Majalengka minyak goreng kemasan 1 liter berbagai merek masih berada di kisaran harga Rp 19 ribu hingga Rp 20 ribu.

Rata-rata para pedagang di Pasar Sindangkasih ini masih menjual minyak goreng kemasan yang merupakan produk lama. Seperti yang dijual Momoh, salah seorang pedagang.

“Masih jual yang lama, harganya ya harga lama. Belum ada yang 14 ribu,” kata Momoh, Kamis (20/1/2022).

Namun, Momoh mengaku telah merasakan dampak beredarnya minyak goreng dengan harga Rp 14 ribu tersebut. Menurutnya penjualan minyak goreng mulai mengalami penurunan sejak kemarin.

Bahkan tidak sedikit pembeli yang datang menanyakan minyak goreng yang dijual seharga Rp 14 ribu. “Mulai turun penjualan pada tanya yang harga terbaru itu. Kalau kami masih jual di harga normal, Rp 19-Rp 20 ribu per liter. Kalau yang curah Rp 19 ribu,” ujarnya.

Sementara itu pengelola Pasar Tradisional Sindangkasih, Supriadi mengungkapkan sejak Rabu kemarin harga minyak goreng belum ada perubahan signifikan pasca penurunan harga yang ditetapkan pemerintah.

“Tadi kita sudah monitoring ke beberapa toko yang ada di pasar tradisional. Untuk harga minyak yang bermerek masih Rp 20 ribu per liter . Sedangkan untuk yang curah harga Rp. 19.500 per liter,”ucapnya.

Harga Minyak Goreng di Purwakarta Masih Tinggi

Selain di Majalengka, harga minyak goreng di Kabupaten Purwakarta juga masih cukup tinggi. Padahal pemerintah telah menetapkan harga minyak goreng Rp 14 ribu per liter.

Kondisi itu terpantau di Pasar Rebo yang berlokasi di Jalan Kapten Halim, Kabupaten Purwakarta. Di pasar tersebut harga minyak goreng masih berada di angkat Rp 22 ribu per liter. Sedangkan harga minyak goreng kemasan (tergantung merk) 2 Kg dijual mencapai Rp 40 ribu per buah.

Sulaiman, salah satu pedagang mengaku tidak bisa menurunkan harga minyak goreng karena harga beli dari tingkat agen masih tinggi. Sementara kondisi tingginya harga minyak goreng sudah berlangsung selama empat bulan terakhir.

“Untuk pasar tradisional harga minyak masih tetap kita ngecer Rp 19 tertinggi Rp 20 ribu per liternya, ya memang itu saya lihat berita di TV harga minyak Rp 14 ribu. Sebenarnya saya mendukung program pemerintah untuk harga minyak tidak terlalu tinggi, tapi saya beli di agen masih tinggi,” ujar Sulaiman, Kamis (20/01/2022).

Sulaiman menjelaskan membeli dari tingkat agen seharga Rp 376 ribu per kompan yang isinya 20 kilogram. Lalu ia jual hanya Rp 20 ribu per kilo. Secara itungan Sulaiman hanya mendapatkan keuntungan sebesar Rp 1.200 per kilogramnya.

“Saya kasian sama pelanggan yang kebanyak tukang gorengan, saya ambil (untung) sedikit hanya ya seribuan, saya pernah tawar ke agen tapi agen malah bilang kalo enggak mau harga segitu enggak apa-apa balikin lagi aja minyaknya,” katanya.

Warga Jangan Panic Buying

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung Dicky Anugrah meminta masyarakat untuk tidak perlu panic buying. Pasalnya, kata dia, stok minyak goreng di Kabupaten Bandung dipastikan aman.

“Ya itu jangan, dan itu yang kita hindari. Karena stok minyak relatif aman. Jadi harga Rp 14 ribu itu harus stabil hingga akhir tahun. Itu kan kebiasaan, jadi memang itu akan kami sosialisasikan,” ujar Dicky saat, Kamis (20/1/2022).

Dicky mengimbau masyarakat Kabupaten Bandung tidak perlu panik terkait kebijakan minyak goreng satu harga. Menurutnya, harga minyak goreng Rp 14 ribu akan stabil di Kabupaten Bandung.

“Dan penyediaan pasokannya juga relatif aman, tidak akan ada kekurangan, jadi tidak perlu panik. Justru kalau ada penimbunan dari pihak masyarakat, ataupun salah satu badan usaha, atau pelaku usaha, itu tidak diperkenankan. Bahkan itu kalau terjadi akan dilakukan pidana,” tegasnya.