Dalam PTM 100 Persen SD-SMP di Surabaya, 3 Poin yang Menjadi Sorotan

Antar Daerah157 views

Inionline.id – Sudah berlangsung satu pekan Pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di Surabaya. Dalam evaluasi, ada 3 poin yang disoroti Satgas COVID-19 Surabaya.

“Ada 3 yang kami sampaikan ke Dispendik. Pertama adalah jeda transisi pulang dan datang ke sekolah shift kedua. Tiga puluh menit masih terasa dekat waktunya, ada penumpukan dan crowded. Bisa mengatur ulang durasi transisi menjadi 60 menit,” kata Wakil Sekretaris Satgas COVID-19 Surabaya Ridwan Mubarun di ruang kerjanya, Senin (17/1/2022).

Kedua, yakni soal penggunaan masker siswa SD. Sebab masih ada yang memakai masker nonmedis. Disarankan orang tua memberikan masker seusai aturan pada anaknya.

Ketiga, ada beberapa sekolah yang sudah bagus dalam membuat satgas COVID-19 mandiri, dengan melibatkan siswa. Siswa SMP diajak menjadi satgas mandiri sehingga tahu dan mengingatkan temannya.

“Contohnya di SMPN 14, mereka bagus. Mereka bertindak sebagai satgas, mereka memanggil ortu dari anak saat pulang. Anak menunggu di kelas, ortu datang ditanyai anaknya siapa lalu dipanggil anaknya. Cuma waktu jeda deket, kalau 60 menit lebih bagus. Peranan siswa juga ada,” jelasnya.

Ia juga meminta sekolah yang belum menerapkan satgas COVID-19 mandiri untuk segera menerapkan. Pihaknya berharap Dispendik menyampaikan ke sekolah-sekolah untuk membuat satgas mandiri.

“Di SD kami berharap besar guru bisa berperan membantu siswa SD, guru juga jadi satgas mandiri,” ujarnya.

Ridwan mengatakan, kesuksesan PTM harus melibatkan semua unsur, dan orang tua. Orang tua harus mengingatkan anak-anak agar tidak jajan di luar, jangan sampai buka masker.

“Tidak ada kegiatan buka masker di dalam sekolah. Kalau sudah pulang ya jangan jajan di luar, langsung pulang,” pungkasnya.