BOR RS di DKI Tembus 38 Persen, Kasus Covid Naik

Berita057 views

Inionline.id – Penyebaran virus corona (Covid-19) di Jakarta kembali melonjak dalam beberapa waktu terakhir. Lonjakan itu juga berimbas pada kenaikan keterisian tempat tidur ( bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit Jakarta.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan saat ini BOR di RS terjadi peningkatan dari 33 persen menjadi 38 persen.

“Update BOR ada peningkatan dari 33 persen sebelumnya, menjadi 38 persen. ICU ada peningkatan dari 11 persen menjadi 13 persen,” ungkap Riza di Balai Kota Jakarta, Rabu (26/1).

Riza merinci, saat ini ada sekitar 3.853 tempat tidur yang tersedia, dan sudah 1.466 yang terpakai. Sementara, untuk ICU, dari 628 tempat tidur yang tersedia, sudah terisi 83.

Di sisi lain, jumlah kasus juga terus meningkat setiap harinya. Oleh karena itu, Riza meminta agar warga tetap mewaspadai penyebaran virus corona (Covid-19), khususnya varian Omicron.

“Jadi sekali lagi ada peningkatan yang harus kita waspadai terkait Covid-19, kami minta ditingkatkan lagi pengawasan dan evaluasi,” ujar Riza.

Riza menilai, saat ini banyak pihak yang sudah mulai kendor melaksanakan protokol kesehatan. Oleh karena itu, ia meminta semua pihak kembali disiplin.

Ia bahkan menemukan masih ada tempat-tempat yang tidak menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat operasional mereka.

“Masih ada tempat-tempat tidak disiplin atau membiarkan orang keluar masuk (tanpa PeduliLindungi). Kami minta aparat tindak tegas siapapun yang melanggar prokes,” jelas Riza.

“Kami akan tingkatkan evaluasi di tempat-tempat, di mall, kafe, pariwisata yang selama ini diberikan dibuka, tapi kalau ada pelanggaran nanti kita akan tindak,” katanya menambahkan.

Riza mengatakan pihaknya juga akan memperketat pengawasan di tempat-tempat umum.

Sebelumnya, jumlah kasus positif di Jakarta juga kembali bertambah pada Selasa (25/1). Tercatat, kemarin terdapat tambahan 2.190 kasus di Jakarta, sehingga total kasus positif di Jakarta mencapai 883.490.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan, Dwi Oktavia, dari jumlah tersebut, sebanyak 12.196 merupakan kasus aktif. Mereka masih menjalani perawatan atau isolasi.

“Perlu digarisbawahi bahwa 10.299 orang dari jumlah kasus aktif (84,4 persen) merupakan transmisi lokal, sedangkan sisanya adalah pelaku perjalanan luar negeri,” ujar Dwi.

Dwi juga membeberkan saat ini ada 1.697 orang yang terinfeksi virus corona varian Omicron. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.166 orang merupakan pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 531 lainnya transmisi lokal.