Operasional Kereta Api Tak Terganggu oleh Erupsi Semeru

Ekonomi257 views

Inionline.id – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memastikan operasional kereta api di wilayah Jawa Timur saat ini masih berjalan normal. Jarak pandang masinis masih baik dan tidak ada jalur KA yang terganggu akibat erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12) lalu.

EVP Corporate Secretary KAI Asdo Artriviyanto mengungkapkan seluruh perjalanan kereta api dari dan ke Surabaya, Malang, Jember, dan Banyuwangi masih beroperasi normal untuk melayani kebutuhan konektivitas masyarakat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Perusahaan juga telah menyalurkan bantuan kepada korban terdampak bencana itu di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Bantuan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berupa toilet portabel sebanyak 3 unit dan paket sembako dengan nilai total bantuan sebesar Rp60 juta.

“Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian KAI untuk penanganan bencana erupsi Gunung Semeru di Kab. Lumajang,” ujar Asdo dalam keterangan resmi, Senin (7/12).

Penyerahan bantuan dilakukan oleh Deputy EVP Daop 8 Surabaya PT Kereta Api Indonesia (Persero) Mariyanto kepada Penelaah Bahan Kajian Bencana Alam Seksi Logistik BPBD Kota Malang Cornellia Selvyana Ayoe yang diwakili oleh Aziz Wijaya selaku Pusdalops Penanggulangan Bencana Kota Malang di Balai Kota Malang, Minggu (5/12).

Bantuan toilet portabel diberikan untuk membantu mengatasi permasalahan sanitasi masyarakat di wilayah lereng Semeru mengingat banyaknya rumah yang terdampak erupsi sehingga tidak dapat ditempati untuk sementara waktu.

Dalam penyaluran bantuan ini, KAI berkolaborasi dengan Satgas Bencana BUMN Jawa Timur dan berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur dan Kementerian BUMN.

Pilihan Saham Kinclong di Tengah Ramai Sentimen Asing

Asdo berharap bantuan itu dapat bermanfaat dan masyarakat setempat diberikan ketabahan dalam bencana tersebut.

“KAI akan terus berupaya memberikan bantuan secara bertahap dalam rangka percepatan pemulihan bencana di kawasan tersebut,” ujarnya.

Sebagai informasi, erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada akhir pekan lalu menyebabkan ribuan orang di Kabupaten Lumajang mengungsi.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Minggu (5/12) sekitar pukul 17.30 WIB, jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Semeru mencapai 1.300 jiwa. Selain itu, bencana itu juga menyebabkan puluhan warga terluka dan memakan setidaknya 14 korban jiwa.