Jelang Nataru Pemkot Bandung Pastikan Stok Pangan Aman

Antar Daerah257 views

Inionline.id – Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung pastikan stok pangan aman. Ia meminta warga tak panic buying.

“Pasokan dan stok pangan di Kota Bandung menjelang Natal dan Tahun Baru ini aman, bahkan sampai awal Tahun 2022,” kata Kabid Distribusi dan Konsumsi Pangan DKPP Kota Bandung Usep via pesan singkat, Kamis (16/12/2021).

DKPP Kota Bandung sudah menggelar Rapat Koordinasi Harga dan Pasokan Pangan menjelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Perumda Pasar Juara Kota Bandung, Perum Bulog, BPS, Asosiasi Pedagang pasar Tradisional, APRINDO, TTI Center dan pelaku pasar lainnya.

Usep mengimbau, agar masyarakat tidak panic buying jelang Nataru dan membeli pangan secukupnya.

“Masyarakat dihimbau tidak panic buying, karena stok pangan di pasaran baik di tingkat grosir, retail maupun pasar tradisional cukup banyak,” imbaunya.

Usep menyebut, sejumlah jenis pangan di Kota Bandung mengalami peningkatan jelang Nataru.

“Harga beberapa jenis pangan seperti minyak goreng, cabe merah dan telur ayam ras mengalami kenaikan harga,” ujarnya.

Menurutnya, Kota Bandung sebagai kota konsumsi, kebutuhan pangan dipasok dari berbagai kota baik dalam wilayah Jawa Barat maupun Luar Jawa Barat. Stabilitas harga dan hasil panen di sentra petani menentukan pasokan, stok dan harga yang terjadi di Kota Bandung.

“Saat ini hasil panen cabe merah di berbagai sentra produksi terganggu curah hujan yang tinggi dan bencana alam sehingga hasil panen tidak maksimal mengakibatkan kenaikan harga cabe merah baik di tingkat petani maupun tingkat eceran di Kota Bandung,” tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (APRINDO) Jawa Barat Anton mengatakan, stok pangan di berbagai gerai yang ada dalam pengawasannya cukup aman, stok barang mencukupi sampai awal tahun, distribusi barang ke berbagai gerai telah dilaksanakan sesuai jadwal untuk mengantisipasi terhambatnya distribusi menjelang kemacetan saat tahun baru.

“Kenaikan harga akan terjadi menjelang Natal dan Tahun Baru hal ini tidak terlepas dari meningkatnya permintaan masyarakat. Kenaikan permintaan salah satunya disebabkan faktor sosial budaya dan kebiasaan masyarakat dalam menyambut tahun baru,” ujarnya.

Dari data DKPP Kota Bandung di berbagai pasar tradisional, saat ini harga telur ayam ras terendah Rp. 25.000/kg, yang seharusnya Rp. 23.000/kg (harga acuan penjualan terendah sesuai Permendag No.7 Tahun 2020), harga cabe merah kisaran Rp. 50.000/kg s.d Rp. 60.000/kg, cabe merah keriting Rp. 50.000/kg dan cabe rawit merah mencapai Rp. 90.000/kg, naiknya harga berbagai jenis cabe merah karena hasil panen yang tidak optimal, tanaman cabe terganggu hama karena curah hujan sedang tinggi.

Minyak goreng untuk kemasan 2 liter Rp. 37.900/kg semula Rp. 32.000 s.d 35.000, dan harga minyak curah Rp. 20.000/kg – Rp. 21.000/ kg, semula Rp. 18.000/kg, kenaikan harga minyak goreng saat ini tidak terlepas dari pengaruh kenaikan harga minyak internasional.

Kenaikan harga pangan lainnya masih dalam kisaran wajar seperti harga daging ayam ras di Pasar Kosambi Rp. 36.000/kg, dimana seharusnya harga acuan tertinggi Rp. 35.000/kg, bawang merah Rp. 32.000/kg s.d 35.000/kg, bawang putih Rp. 28.000/kg s.d 32.000/kg, gula pasir Rp. 13.000/kg.