Di International Junior Science Olympiad 2021 Indonesia Sabet 6 Medali

Pendidikan257 views

Inionline.id – Sebanyak enam siswa terbaik jenjang SMP, telah menyelesaikan ujian mereka di ajang International Junior Science Olympiad (IJSO) yang berlangsung di Uni Emirat Arab, 12-21 Desember 2021. Para siswa yang mewakili Indonesia di ajang bergengsi tersebut, secara gemilang membawa pulang 6 medali dalam ajang tahunan tersebut.

Dua medali perak dipersembahkan oleh Jack Howard dari SMP Darma Yudha Pekanbaru dan Tharfi Thufail Qays Al Hakim,  dari SMP Al Muttaqin, Tasikmalaya. Sedangkan 4 medali perunggu diraih oleh Refa Nurtantiawati dari SMPN 2 Pangkalpinang, I Kadek Andhika Ary Wiguna dari SMPN 6 Denpasar, Harlbert Mayer Hsia dari SMP Witama Nasional Plus Pekanbaru, dan Hisyam Najamudin dari SMPN 1 Lamongan.

Plt. Kepala Pusat Prestasi Nasional, Kemendikbudristek, Asep Sukmayadi memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada para peraih medali tersebut. ” Kami bangga adik-adik bisa menjadi juara IJSO 2021. Kalian memang para juara yang sudah menunjukan prestasi dan sudah mempersiapkan  diri selama 2 bulan,” puji Asep dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 21 Desember 2021.

Asep juga turut memberi mengucapkan terima kasih pada para pembinan, guru, sekolah dan orang tua atas dedikasi mereka mendukung para siswa hingga meraih medali di IJSO. “Kami juga tengah mempersiapkan sebuah program yang mendukung impian adik-adik. Kami ingin memberikan kalian seluas-luasnya untuk mengecap pendidikan dan mewujudkan mimpi,” terang Asep.

Menurut Asep, melalui program yang tengah disusun ini, Kemendikbudristek akan mengarahkan siswa untuk mendaftar di perguruan tinggi unggul dunia. “Adik-adik harus punya semangat untuk terus berprestasi,” imbuh Asep.

Secara keseluruhan Supervisor peserta IJSO, Budhy Kurniawan dan Ahmad Ridwan mengatakan para siswa telah melakukan persiapan secara maksimal. “Saya salut dengan anak-anak telah bekerja keras dalam waktu persiapan dua bulan. Kami mempersiapkan mereka materi yang sesuai dengan silabus IJSO.,” jelas Budhy.

Kurniawan memuji kerja keras 6 anak didiknya, sebab meski soal yang muncul tahun ini sudah sesuai prediksi, namun tingkat kesulitannya memang sangat tinggi.

Sementara menurut Ahmad kondisi pelaksanaan IJSO berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. “Karena masih pandemi ada perbedaan waktu ujian yang jadi lebih pendek. Suasana ujian juga harus melaksanakan protokol kesehatan yang sangat ketat,” jelas Ahmad.

Adapun persiapan yang dilakukan para siswa juga dijalani dengan program dalam pemusatan latihan yang dapat mendorong keterampilan siswa mengerjakan soal ujian materi dan praktikum.  “Pada persiapan tahap 1 dan tahap 2 mereka mendalami materi pokok, sedangkan tahap 3 para siswa banyak melkukan simulasi dan pemantapan agar meningkatkan kompetensi mereka menjawab soal ujian,” tambah Ahmad.

Para siswa pun mengatakan telah menjalani ujian dengan baik. Meski soal tingkat kesulitan soal yang sangat tinggi mereka bisa mengerjakan sesuai harapan.  ” Lebih sulit dari tahun lalu sementara waktunya pendek sekali. Tapi kalau melihat hasilnya ujian saya dari awal yakin hasilnya akan dapat medali,” ujar Tharfi Thufail Qys Al Hakim dengan penuh keyakinan.

Jack Howard yang semula menargetkan medali emas, juga mengakui soal tingkat kesulitan soal yang cukup tinggi. “Tapi bisa mengerjakan. Selama pelatihan terus terang saya happy sekali karena bisa belajar apa yang saya suka. Kalau dibilang yakin pasti yakin akan hasilnya,” ujar Jack.

IJSO adalah kompetisi individu dan tim yang digelar secara tahunan dalam melombakan Ilmu Pengetahuan Alam untuk siswa yang berusia di bawah enam belas tahun.  IJSO didirikan sebagai pengakuan akan pentingnya Ilmu Pengetahuan Alam dalam pendidikan umum kaum muda dan dalam semua aspek kehidupan mereka.

IJSO digelar di Intercontinental, Dubai Festival City, Dubai, Uni Emirat Arab. Ada sekitar 900 peserta dari 59 lebih negara yang mengikuti IJSO tahun ini. IJSO tahun depan rencananya akan digelar di Ukraina dan kemungkinan diikuti oleh lebih banyak peserta