Di 12 Titik Pantai Selatan Bali 1.200 Ton Sampah Menumpuk

Antar Daerah1657 views

Inionline.id – 12 Titik di pantai selatan Bali tepatnya di wilayah Kabupaten Badung diterjang sampah kiriman yang terbawa arus laut. Ada sekitar 1.200 ton sampah yang terkumpul.

12 Pantai yang mendapat sampah kiriman yakni Pantai Cemagi, Pantai Seseh, Pantai Canggu, Pantai Berawa, Pantai Batu Belig, Pantai Petitenget, Pantai Seminyak, Pantai Legian, Pantai Kuta, Pantai Kedonganan, Pantai Jerman dan Pantai Jimbaran.

“(Sampah kiriman pertama kali ditemukan di) Pantai Kuta, dua minggu yang lalu,” kata Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung Putu Suantara kepada detikcom, Senin (13/12/2021).

Suantara menuturkan, pihaknya telah mengumpulkan sampah lebih dari 1.200 ton. Jumlah sampah itu didapatkan setelah melakukan pembersihan di berbagai pantai selama dua minggu terkahir.

Menurutnya, berbagai sampah yang berhasil dikumpulkan sebagian besar berasal dari luar Bali. Hal itu dibuktikan dengan temuan beberapa barang dari luar Pulau Dewata.

“Saya temukan kebanyakan sampahnya dari luar. Tadi tyang (saya) temukan topi sekolah dari Jember. Dari luar Bali banyak. Ini kami sedang giling sampah-sampah plastik (dan) sampah-sampah anorganik untuk diolah lebih lanjut,” terangnya.

Suantara mengatakan, sampah kiriman di berbagai lokasi sudah mulai bergerak sedikit ke arah Kecamatan Kuta Utara, terutama Pantai Berawa dan sekitarnya sejak Jumat kemarin. Di samping sampah terdampar yang sedang dibersihkan, Suantara mengaku melihat masih banyak sekali sampah yang terombang-ambing di tengah laut.

“Saya lihat di tengah laut ini masih banyak volume sampah yang terombang-ambing. Nah ini yang belum kita bisa prediksi apakah dia akan terdampar ke sini atau dia akan ditarik lagi ke dalam oleh arus laut,” tuturnya.

Selain melakukan pembersihan sampah terdampar, Suantara mengaku bahwa pihaknya sebenarnya telah melakukan penanganan secara preventif agar sampah tak sampai ke laut. Upaya itu dilakukan dengan memasang trash trap atau penangkap sampah di muara sungai.

Dirinya berharap daerah lain di luar Kabupaten Badung, bahkan di seluruh Indonesia, juga berupaya melakukan langkah pencegahan agar sampah tak berujung di laut. Sebab, Kabupaten Badung kini menjadi korban sampah kiriman akibat pengelolaan sampah yang kurang baik.

“Kalau yang luar Badung ya kami harapkan ya ada perhatian lah dari wilayah-wilayah lain, daerah-daerah lain untuk melakukan upaya pencegahan, tidak hanya mungkin di Indonesia, tetapi juga di luar (negeri),” harapnya.

“Kami korban (sampah kiriman sebenarnya). Ini selalu terjadi setiap tahunnya. Yang sulit kita prediksi itu kan kapan dia terdampar, dan seberapa banyak dia terdampar, nah itu yang kami sulit untuk prediksi. (Sampah terdampar ini biasanya) ahir tahun dan awal tahun,” kata dia.