Dewan Jabar Iwan Suryawan Katakan Program LAJA Jawa Barat Tidak Ada Di Pembahasan Anggaran 2022

Antar Daerah157 views

Bandung, Inionline.id – Wakil Gubernur Jawa barat Uu Ruzhanul Ulum melaunching program Lembur Raharja (Laja) di Kabupaten Ciamis, Selasa (21/12/2021) kemarin. Menurutnya program ini digagas untuk menanggulangi kemiskinan di Jawa barat.

Wagub Jabar pun menekankan pentingnya kolaborasi dan kebersamaan semua pihak mulai dari pemda provinsi, pemda kabupaten/kota, DPRD, akademisi, hingga masyarakat.

Namun pernyataan Wagub Jawa barat ini nampaknya berbanding terbalik dengan faktanya, anggota Komisi V DPRD Jawa barat H. Iwan Suryawan mengaku bahwa Pemerintah Provinsi Jawa barat maupun Dinas Sosial Jawa barat belum berkoordinasi terkait program Laja ini.

“Belum (koordinasi), karena program LAJA ini belum pernah ada pembahasan selama ini dalam APBD kemarin tidak ada yang namanya program Laja,” kata Iwan Suryawan, Kamis (23/12/2021).

Kemudian, mantan Wakil Ketua DPRD Kota Bogor ini menegaskan jangan sampai program-program dadakan terpikir untuk membuat program Laja ini namun tidak ada runutannya.

“Maka dari itu saya ingatkan mulai dari kebijakannya, anggarannya apakah 2022 ada untuk mendukung kesana jangan sampai programnya ada tapi tidak berjalan,” tukas Iwan Suryawan.

Menurutnya, program-program yang ada didalam RPJMD itulah yang harusnya terlebih dahulu dimajukan oleh Pemprov Jawa barat serta terkait dengan pelabelan itu sebetulnya terkadang inisiatif yang tidak pernah dibicarakan dengan dewan, seharusnya hal itu harus dilakukan dan DPRD tahu apa yang harus dilakukan.

“Tiba-tiba diadakan program sementara dewan sendiripun tidak tahu. Jika misalnya nanti di cek anggarannya apakah ada anggarannya ternyata tidak ada dan belum pernah membahas Laja di APBD itu,” ungkap Iwan.

Dirinya pun mengatakan bahwa sebuah Program harusnya terintegrasi dengan program Provinsi dan daerah serta berkesinambungan hingga tentunya tidak juga melupakan kolaborasi antara Pemprov dan kota/kabupaten terutama agar program ini bukan hanya sekedar diluncurkan pada hari peluncurannya tetapi memang merupakan program yang terencana serta termasuk didalam APBD hingga tidak ada lagi kendala dalam implemantasi kedepan.

“Jadi bukan hanya ceremonial saja tetapi memang pastikan rangkaian program itu semua ada dalam data perencanaan yang ada di kota/kanupaten dan juga Provinsi karena berikutnya pasti didukung oleh hubungan selain tadi kebijakannya itu juga dengan anggarannya,” pungkas Iwan Suryawan.