Warga Mengungsi ke Rumah Ibadah Setelah Banjir Bandang Melanda Palopo Sulsel

Antar Daerah057 views

Inionline.id – Banjir bandang melanda beberapa kelurahan di Kota Palopo, Sulawesi Selatan pada Sabtu (30/10) sekitar pukul 20.00 WIB. Banjir ini mengakibatkan sejumlah warga mesti mengungsi ke rumah ibadah.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palopo, banjir bandang terjadi di empat kelurahan di Kecamatan Telluwanua. Keempat kelurahan tersebut yakni Pentojangan, Jaya, Sumarambu, dan Salubattang.

“Warga mengungsi ke Masjid Nurul Ikhlas yang berada di Kelurahan Jaya. Petugas di lapangan masih melakukan pendataan terhadap warganya yang berada di tempat itu,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Minggu (31/10).

Abdul menuturkan, BPBD Kota Palopo bersama aparat kelurahan dan pihak lainnya masih melakukan proses evakuasi warga, khususnya kelompok rentan.

Selain mendata warga yang terdampak, petugas juga masih mendata kerugian material akibat banjir bandang tersebut.

Lebih lanjut, perkiraan cuaca menyebutkan masih ada potensi hujan dengan intensitas ringan di wilayah Telluwana hingga Minggu (31/10). Karenanya, warga diimbau tetap waspada terhadap potensi hujan di wilayah hulu.

Selain di Palopo, BNPB juga melaporkan banjir yang sempat melanda Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada waktu yang sama, dilaporkan telah surut.

Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Bogor, banjir disebabkan hujan deras yang menjadi salah satu pemicu luapan debit air Sungai Ciranggon. Selain itu, debit air tidak tertampung akibat adanya penyempitan di bagian hilir sungai.

Masih berdasarkan laporan, saat ini sebagian warga yang sempat mengungsi sementara waktu telah kembali ke rumah masing-masing. Warga selanjutnya mulai membersihkan rumah dan lingkungan dari sampah yang terbawa banjir.

Warga juga diimbau untuk terus waspada dan siap siaga selama musim hujan. Sebab, berdasarkan prakiraan cuaca, masih ada potensi hujan dengan intensitas ringan hingga hujan petir di wilayah Gunung Putri hingga sehari ke depan.

Lebih lanjut, BNPB telah meminta BPBD di seluruh provinsi untuk mengambil langkah kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi.

Hal ini dilakukan dalam menyikapi analisis informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengenai potensi La Nina di Indonesia yang dapat terjadi pada periode Oktober 2021 hingga Februari 2022. Fenomena ini merupakan anomali iklim global yang dapat memicu peningkatan curah hujan.