Rencana Ridwan Kamil Tambah 25 Rumah Sakit Skala Besar di Jabar Dapat Peringatan Dari Dewan Jawa Barat Iwan Suryawan

Kesehatan057 views

Bandung, Inionline.id – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memaparkan strategi pemulihan ekonomi Jawa Barat pasca pandemi Covid-19 dalam webinar Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED), di Gedung Pakuan Bandung, Senin (18/10/21) kemarin.

Dalam pernyataan Ridwan Kamil terdapat unsur kesehatan yang dirasa masih menjadi salah satu kekurangan di Jawa Barat.

Secara teori Ridwan Kamil memastikan Jawa Barat masih kekurangan rumah sakit berskala besar dengan target mencapai 25 rumah sakit dan 5000 klinik/puskesmas sebagai garda terdepan sebelum masyarakat masuk ke rumah sakit.

H. Iwan Suryawan selaku anggota Komisi V DPRD Jabar memperingatkan Ridwan Kamil terkait penguatan SDM kesehatannya terlebih dahulu karena mengejar banyaknya rumah sakit tambahan kalau tidak dibarengi dengan kualitas SDM dan ketersediaan SDM kesehatan hal ini juga tidak akan memberikan dampak yang baik.

“Artinya ada regulasi khusus terutama dalam peningkatan SDM kesehatan yang saat ini dirasakan sangat kurang,” tutur H. Iwan, Rabu (20/10/2021).

Menurutnya, ketika Ridwan Kamil merencanakan 25 rumah sakit maka siapa yang akan mengelolanya, bagaimana kesiapan dokter ahlinya, dokter spesialisnya, dokter bedahnya dan semuanya.

“Jadi tidak bisa terpisahkan ketika kita berbicara kekurangan faslitas kesehatan maka include didalamnya adalah masalah SDM kesehatan yang pada posisi sekarangpun masih kekurangan di SDM kesehatan dan masih banyak yang memerlukan tenaga kesehatan,” kata H. Iwan.

Kedua terkait dengan penguatan pada Puskesmas dirinya sepakat agar Puskesmas yang ada ini dikembangkan dan betul menjadi garda terdepan untuk memberikan pemahaman atau edukasi dan upaya prepentif di masyarakat.

“Hal itu ada di Puskesmas dan harus diperkuat juga Puskesmas sehingga masyarakat itu jika sudah teredukasi dan paham akan masalah kesehatan, mungkin ini akan menekan angka masyarakat yang sakit hingga tidak melulu ketika kita sakit juga harus kerumah sakit tapi sudah cukup di Puskesmas saja yang menangani dan diperkuat dengan SDM kesehatan terutama untuk dokter-dokter keluarga yang memberikan layanan kepada masyarakat,” tutup H. Iwan Suryawan.