Di Jawa Timur Hampir Semua RS Rujukan Nol Pasien COVID-19

Antar Daerah057 views

Inionline.id – Tren kasus aktif positif COVID-19 di Surabaya maupun Jawa Timur terus menurun. Berdasarkan data per 25 Oktober 2021, kasus aktif di Jatim ada 489, dan di Surabaya tersisa 8 orang.

Hal ini pun juga berpengaruh pada pasien COVID-19 yang dirawat di RS rujukan. Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Jatim, dr Dodo Anando MPh menyebut, jika RS di Jatim sebagian besar sudah nol pasien Corona.

“RS nol, hampir semuanya nol pasien COVID-19. Saya kemarin sudah keliling. Ada pun cuma pasien non COVID-19,” kata dr Dodo saat dihubungi detikcom, Selasa (26/10/2021).

Dirut RSI A Yani ini melihat tren kasus COVID-19 saat ini sudah landai. Akan tetapi bukan berarti masyarakat bisa mengendorkan protokol kesehatan. Ia meminta masyarakat tak menganggap pandemi ini berakhir.

“Masyarakat tetap menganggap COVID-19 belum hilang, prokes harus tertib terus. Saya lihat orang di jalan pakai motor maskernya diplorot mulutnya tertutup hidungnya terlihat. Masyarakat jangan sembrono, anggap COVID-19 belum habis, supaya penularan segera terhenti,” jelasnya.

Selain itu tracing juga harus terus berjalan meski kasus melandai. Kemudian vaksinasi juga dipercepat, karena belum 100% masyarakat sudah tervaksin.

“Ini harus betul-betul diperkuat. Kalau ada orang yang tanya apakah mungkin ada gelombang 3? Ya kita lihat saja, tergantung dari masyarakat ini yang prokesnya mau dijalankan atau tidak,” ujarnya.

Menurut data dari infocovid19.jatimprov.go.id kasus aktif di Jatim per 25 Oktober 2021 ada 489 orang nerkurang 41, dan total komulatif ada 397.834 orang bertambah 35 kasus. Kemudian untuk RS rujukan COVID-19 di Jatim terisi 234 orang bertambah 5, RS darurat diisi 6 bertambah 2, karantina di gedung ada 6 orang bertambah 3, dan karantina mandiri ada 69 bertambah 12.

Sedangkan di Kota Surabaya kasus aktif COVID-19 tersisa 8 orang dan berkurang 2, total komulatif kasus ada 66.778. Kemudian untuk pasien Corona yang isolasi di RS rujukan ada 5 orang berkurang 1, isolasi di RS darurat nol atau tidak ada pasien, dan isolasi mandiri ada 5 orang bertambah 3.