Ridwan Kamil Menargetkan Cetak Seribu Petani Milenial pada 2022

Ekonomi057 views

Inionline.id – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan mengevaluasi program petani milenial pada Februari 2022 mendatang. Dia berharap jumlah anak muda yang terlibat dalam program ini bisa mencapai lebih dari seribu orang.

“Di klaster pangan termasuk lebah madu ini tolong perbanyak jumlahnya. Saya akan lakukan evaluasi pada Februari 2022 jumlah petani milenial yang sudah berhasil harus berjumlah lebih dari seribu orang,” katanya saat menghadiri peluncuran petani millennial lebah madu di Desa Lengkongjaya, Kabupaten Tasikmalaya, secara virtual, Selasa (21/9).

Puluhan petani milenial lebah madu merupakan kelanjutan dari program petani milenial juara sebagai solusi dari Pemprov Jabar agar masyarakat dapat bangkit dan keluar dari himpitan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Lebah madu masuk dalam komoditas kehutanan.

Ridwan mengajak generasi muda terus menggerakkan ekonomi yang tahan dari disrupsi pandemi Covid-19 yaitu pangan berbasis digital sebagai cara baru dalam menguatkan ekonomi masa depan.

“Mudah-mudahan petani milenial ini menguatkan semangat generasi muda kembali ke desa dengan dukungan dari negara berupa penguatan konsep ekonomi, dukungan finansial dan kepastian pembelinya,” ujarnya.

Petani milenial budidaya lebah madu difasilitasi pembiayaannya oleh Bank BJB melalui skema kredit usaha rakyat (KUR). Hasil panen pun dipastikan dibeli offtaker yang sudah menjalin kerja sama.

Emil mengatakan petani milenial adalah konsep yang harus didukung oleh semua pihak. Salah satu targetnya adalah meminimalisasi ketimpangan ekonomi wilayah.

“Kami tidak mau lagi melihat ada ketimpangan ekonomi bahwa kalau ingin rezeki yang baik harus pindah ke kota, maka kami buktikan tinggal desa bisa mendapatkan rezeki kota dan bisnis mendunia,” cetusnya.

Untuk tahap awal, petani milenial komoditas lebah madu dibudidaya oleh warga Desa Lengkongjaya. Sejauh ini, Kabupaten Tasikmalaya memiliki potensi besar dalam budidaya lebah madu yang perkembangannya terus menunjukkan peningkatan signifikan.

Ada dua jenis madu yang sedang dikembangkan di 28 kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, yaitu cerana dan trigona. Tercatat jumlah produksinya mencapai 161,65 kilogram.

Untuk itu, Emil berharap potensi besar ini bisa lebih dikembangkan oleh petani milenial yang jumlahnya harus terus ditambah.