Kemenpora Mendorong Sosialisasi Prokes PON XX Lewat Tokoh Agama

Nasional457 views

Inionline.id – Pemerintah terus berupaya mematangkan persiapan demi kesuksesan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 di Papua. Salah satunya dengan menyusun rekomendasi protokol kesehatan (prokes) serta melakukan edukasi kepada masyarakat sekitar.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19, Sonny Harry Harmadi mengatakan meski Indonesia pernah berhasil menjadi tuan rumah Asian Games, namun perlu persiapan ekstra dalam menyambut gelaran PON XX. Hal ini mengingat pandemi COVID-19 yang masih berlangsung di Tanah Air.

“Kita pernah sukses penyelenggaraan Asian Games. Tapi kalau dulu sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi, tapi PON ini ditambah 1, yaitu sukses pencegahan dan penularan COVID-19. Itu menjadi target kita. Makanya ada tambahan rekomendasi prokes,” katanya, Kamis (23/9/2021).

Tak hanya soal kesiapan sarana dan prasarana pendukung, Sonny menilai pemerintah harus mendorong kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. “Lalu yang kedua, sosialisasi dan simulasi sudah dilakukan dari awal. Bahkan tim perubahan perilaku sudah dikirim sejak tanggal 18 September untuk men-support, mengedukasi masyarakat,” ujarnya.

Ia mengatakan jauh sebelum penyelenggaraan PON, Satgas COVID-19 telah menyusun materi edukasi yang dikhususkan bagi masyarakat di Papua. Hal ini untuk menyesuaikan dengan karakter masyarakat lokal di Papua.

“Sebelum penyelenggaraan PON, kami sudah mendorong peningkatan kepatuhan prokes, sosialisasi, edukasi. Bahkan kami punya materi edukasi untuk masyarakat Papua sesuai dengan caranya. Dengan cerita lucu, dengan jokes,” tuturnya.

Guna memastikan edukasi prokes berjalan optimal, lanjut Sonny, pihaknya juga telah menggandeng berbagai pihak, mulai dari penyelenggara, aparat keamanan, pendukung acara, termasuk wasit.

Senada, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto juga mendorong pelaksanaan edukasi dengan melibatkan jajaran pemerintah daerah setempat.

“Ini PON yang lain dibandingkan yang lain. PON Jawa Barat itu kami sudah pasrah sepenuhnya. Kalau di PON Papua ini harus sama-sama bersinergi. Alhamdulillah respons sangat bagus dari Pak Gubernur dan Jajarannya,” katanya.

Adapun dalam melakukan sosialisasi dan edukasi, Gatot mengatakan Kemenpora turut menggandeng tokoh agama. Hal ini agar memudahkan penyampaian informasi kepada masyarakat. Utamanya untuk menepis anggapan-anggapan tidak benar seputar vaksin, serta aturan prokes lainnya.

“Pada saat pendekatan, sosialisasi kepada pimpinan adat, kepala suku, kami menggunakan pola pimpinan tokoh gereja. Kami dekati mereka supaya bisa menjelaskan lebih enak. Tadinya ada asumsi yang macam-macam. Bukan negatif, tapi macam-macam. Tapi akhirnya diluruskan kalau vaksin ini kebutuhannya seperti ini, PCR itu seperti ini, antigen seperti ini,” pungkasnya.