Gembar Gembor PLTS Berbasis Atap di Jawa Barat, Dewan Supono Singgung Ridwan Kamil Terkait Program Jabar Ca’ang

Antar Daerah157 views

BANDUNG, Inionline.id – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berbasis atap PT Aqua Golden Missisipi Mekarsari Sukabumi secara virtual dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (21/9/2021).

Pembangkit listrik yang dikembangkan melalui atap bangunan industri ini ditargetkan mampu menambah kapasitas listrik sebesar 2.112 KWp. “Kita bangga melihat inisiatif PLTS berbasis atap industri ini,” kata Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil.

Kang Emil menuturkan, PLTS berbasis atap industri merupakan sumber energi yang selama ini belum terkelola. Padahal Jabar merupakan rumah industri di Indonesia. Sebanyak 60 persen industri manufaktur Indonesia berdiri di Jabar.

“Jabar akan luar biasa karena 60 persen industri Indonesia itu rumahnya di Jabar,” kata Kang Emil.

Untuk itu, PLTS atap yang dikelola PT Aqua Golden Missisipi ini akan dijadikan percontohan bagi seluruh industri di Jabar. Kang Emil pun berencana membuat aturan baru bahwa semua industri harus mengelola PLTS berbasis atap.

“Ini akan jadi percontohan PLTS di atap industri. Kami akan bikin aturan bahwa seluruh pabrik di Jabar wajib meng-copy-paste dan mengikuti apa yang dilakukan oleh PT Aqua Golden Missisipi,” ujarnya.

Untuk instalasi PLTS atap ini, pihak industri bisa berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Jabar yang juga akan memantau pengelolaannya. Kang Emil menuturkan, hasil konversi energi terbarukan ini nantinya minimal bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan listrik industri dan yang lebih besar bagi lingkungan sekitarnya.

“Berapa hasil energinya, minimal nanti bisa digunakan sendiri lalu untuk lingkungannya sehingga mengurangi beban dari uap,” tuturnya.

Menanggapi hal ini, anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat, Supono menyarankan Ridwam Kamil agar lebih fokus menggandeng dunia industri di Jawa Barat karena faktanya masih banyak daerah di Jawa Barat yang belum teraliri listrik.

“Jadi begini, bahwa kita mengoptimalkan dan memaksimalkan energi baru dan terbarukan itu sangat mendukung, bahwa oleh karena topografi maupun geografi kita khususnya Jawa Barat memungkinkan itu, jadi tidak tergantung lagi kepada fosil, karena bukan hanya tenaga surya saja yang lain-lain seperti bio oil juga bisa juga dikembangkan,” ujar Supono, Rabu (22/09/2021).

Lebih lanjut, Supono mengatakan hal kedua adalah masalah terpenting bukan persoalan industri atau perusahaan saja yang dinilai gampang.

“Tinggal keluarkan Perda atau juga Kepgub tentang kewajiban tersebut dan itu mengikat, anggaplah jika pengembang harus mengadakan panen untuk lingkungannya itu bisa juga setiap yang akan mau melakukan izin untuk itu tinggal dicek saja,” imbuhnya.

Politisi PAN ini menilai lebih penting bagaimana energi baru dan terbarukan itu saat ini lebih bermanfaat bagi masyarakat Jabar yang wilayahnya belum teraliri listrik.

“Banyak daerah yang memang masih belum teraliri oleh listrik di Jawa Barat, kemarin programnya juga tertunda dan masih banyak yang belum tersambungkan atau terjangkau dan terpasang wilayah-wilayah terpencil aliran listrik, Solusinya Industri yang terdekat atau bagaimana agar CSR bisa diimprove, harus menjadi perhatian yang lebih dan itu sangat kita dukung, jadi bukan sekedar industri saja,” papar Supono.

Legislator asal Kabupaten Bogor ini pun sempat menyinggung program Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait listrik bagi desa-desa di tanah pasundan.

“Menurut saya belum maksimal, itulah makanya agar bisa maksimal, optimal dan berhasil itu semua harus di sinergikan semua potensi dan juga sumber daya yang kita miliki,” pungkasnya.