Siswa SMP-SD di Cimahi Memulai Simulasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer

Pendidikan157 views

Inionline.id – SMP dan SD di wilayah Kota Cimahi saat ini tengah melaksanakan simulasi pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang rencananya bakal digelar pada bulan Oktober mendatang.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi Harjono mengatakan pelaksanaan simulasi ANBK bagi SD dan SMP tersebut dilakukan secara bertahap sejak 23 Agustus sampai 2 September mendatang.

“Hari ini sampai tanggal 2 September, SD dan SMP di Cimahi sedang melakukan simulasi ANAK. Tapi baik siswa, guru, maupun operator dan Dinas Pendidikan sudah siap,” ungkap Harjono kepada wartawan, Senin (23/8/2021).

Selain melaksanakan simulasi ANBK, Harjono menyebut saat ini pihaknya juga sedang menggenjot pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi anak usia 12-17 tahun. Total ada sebanyak 21 ribu sasaran vaksinasi berdasarkan data Dinas Pendidikan Cimahi.

Hal tersebut lantaran untuk bisa menggelar ANBK sekolah wajib sebelumnya sudah melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dan sudah melakukan simulasi terlebih dahulu.

“Vaksin terus digenjot, mudah-mudahan bisa selesai di bulan September ini biar segera bisa melakukan PTM terbatas.

Untuk PTM dilakukan oleh SD dan SMP, hanya diatur nanti pelaksanaannya,” tutur Harjono.

Pelaksanaan simulasi ANBK juga digelar secara bertahap bagi SMP dan SD, lantaran SD yang ada di Cimahi menumpang pelaksanaan simulasi ANBK ke gedung SMP.

“Kalau untuk SMP melakukan simulasinya mandiri semuanya karena kan yang SD harus menumpang ke SMP. Misalnya satu SMP itu rata-rata ditumpangi oleh 5 sampai 10 SD. Tapi semua sekolah harus melaksanakan simulasi sebagai syarat menggelar ANBK,” tegas Harjono.

Sementara saat pelaksanaannya nanti,ANBK diCimahi bakal menerapkan skema semi dalam jaringan (daring) lantaran berbasis komputer. “NantiANBK diCimahi rencananya semi daring, artinya soal dimasukkan di server sekolah dan dilaksanakan di sekolah,” pungkasHarjono.

Uji Coba PTM di Ciamis Pekan Depan

Pemkab Ciamis mengizinkan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah secara zonasi atau parsial pada pekan depan atau 31 Agustus 2021. Untuk itu, Minggu ini seluruh sekolah berbagai jenjang diharapkan melakukan persiapan terutama penerapan protokol kesehatan.

“Bupati Ciamis menyampaikan untuk pembelajaran daring sampai Minggu depan. Diharapkan tidak ada lagi lonjakan penambahan pasien COVID-19. Sehingga tanggal 31 Agustus atau Senin depan, PTM akan uji coba,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Ciamis Asep Saeful Rahmat usai melakukan rapat koordinasi persiapan PTM di Setda Ciamis, Senin (23/8/2021).

Asep mengingatkan kepada semua sekolah untuk membenahi sekolah dalam seminggu ini. Mengingat sudah lama tidak digunakan dan banyak sekolah yang tidak terurus.

“Rumput halamannya dibersihkan, kalau bisa di cat dan yang paling penting adalah sarana protokol kesehatan dari tempat cuci tangan, air mengalir, pengukur suhu termasuk pengaturan tempat duduk anak,” ungkap Asep.

Asep pun mengingatkan para guru yang belum divaksinasi Corona agar segera menjalani vaksinasi. Kecuali guru yang memang memiliki komorbid atau penyakit penyerta yang tidak bisa mendapat vaksin, maka bisa mengikuti pembelajaran daring.

“Sekolah yang dijadikan isolasi terpusat sebelumnya agar segera disterilisasi. Satgas COVID-19 pun telah diinstruksikan Bupati untuk mencari tempat alternatif lain, karena sekolah akan dipakai PTM,” Jelasnya.

Asep menjelaskan terkait teknis PTM secara zonasi ini sama dengan yang telah dilaksanakan pada bulan April-Mei sebelumnya. Dilaksanakan sesuai zonasi desa.

“Desa dengan zonasi hijau yang kuning yang sekolahnya boleh buka. Sedangkan sekolah di zona merah dan oranye tidak diizinkan melaksanakan tatap muka,” katanya.

Sekolah yang tidak diizinkan buka karena zona merah dan oranye tetap melaksanakan daring. Bisa juga dilakukan dengan mobile teacher dengan membawa siswa ke alam secara terbatas.

“Verifikasi sekolah dalam Minggu ini kita laksanakan mana yang sudah siap dan belum. Sekolah juga meminta permohonan ke orang tua diizinkan atau tidak. Bagi yang tidak diizinkan tetap mengikuti pembelajaran daring,” ungkapnya.