Inionline.id – Satgas Penanganan COVID-19 mengungkapkan warung makan/kedai menjadi lokasi kerumunan dengan tingkat kepatuhan protokol kesehatan (prokes) paling rendah. Secara nasional, tingkat kepatuhan prokes di lokasi tersebut berada di kisaran 79,46 sampai 80,76 persen.
Angka kepatuhan ini merupakan hasil pemantauan dari 3 Juli atau 25 Juli 2021 atau selama penerapan PPKM Darurat. Tingkat kepatuhan ini dengan cakupan kelurahan/desa.
“Dengan kepatuhan yang rendah yang paling banyak kita temukan itu biasanya di warung makan atau kedai. Ini mungkin diingatkan lagi nasional ya ‘jadi bukannya kalau di Jawa-Bali udah enggak boleh ya saat PPKM Darurat’, tapi kita ingatkan lagi bahwa ini angkanya nasional dan kita temukan di nasional itu memang di warung makan, di kedai-kedai itu kebanyakan kepatuhan protokol kesehatan yang rendah,” kata Ketua Bidang Data Dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan, Dewi Nur Aisyah dalam diskusi virtual Rabu (28/7).
“Peringkat yang kedua adalah di permukiman terutama di jalan jalan perkampungan ini masih terlihat kepatuhan menggunakan masker dan jaga jaraknya masih rendah,” ungkapnya.
Kemudian, disusul dengan tempat olahraga publik dengan tingkat kepatuhan prokes di kisaran 83,12 hingga 86,54 persen dan pasar dengan tingkat kepatuhan prokes di kisaran 87,13 hingga 89,43 persen.
“Yang ketiga tempat olahraga publik. Keempat adalah pasar. Nah ini adalah hasil dari pada satu bulan terakhir seperti apa semenjak penerapan PPKM Darurat tanggal 3 sampai 25 Juli 2021,” kata Dewi.
|
Tingkat Kepatuhan Pakai Masker-Jaga Jarak Menurun
Dewi juga mengungkapkan terjadinya penurunan tingkat kepatuhan secara nasional dalam menggunakan masker dan menjaga jarak. Penurunan terjadi pada pekan terakhir penerapan PPKM Darurat.
“Grafik yang sebelah kanan ada peningkatan sampai dengan kurang lebih pekan ketiga itu ya. Untuk menggunakan masker sebelumnya cukup hanya 72% naik menjadi 73%, kemudian naik menjadi 74%, namun memang pada pekan terakhir terjadi penurunan sekitar 72,71% sehingga turun sekitar 2% atau 2% kurang,” papar dia.
“Untuk jaga jarak kepatuhannya sempat cakupannya luas 73,88%, kemudian sempat menurun di angka 71,63, naik di angka 72,8, sekarang turun lagi di angka 71,51. Ini memang agak fluktuatif di level nasional,” lanjutnya.