Zyrex sebut Siap Memenuhi 1,3 Juta Laptop Merah Putih Senilai Rp 17 Triliun

Iptek157 views

Inionline.id – PT Zyrexindo Mandiri Buana (Zyrex) menyebut pihaknya siap memenuhi pengadaan 1,3 juta unit laptop dengan nilai Rp 17 triliun untuk pendidikan hingga 2024.

Sekadar informasi, Zyrex mempersiapkan produksi laptop dalam negeri (laptop merah putih) untuk memenuhi kebutuhan Digitalisasi Pendidikan yang diluncurkan Kemdikbud-ristek. Selain itu perusahaan juga mencoba memenuhi kebutuhan program #SiswaTOP, yakni program Satu Siswa Satu Laptop yang diluncurkan Zyrex pada 2021.

Untuk memenuhi produksi pengadaan laptop, perusahaan menambah 4 lini produksi perakitan. Hingga kini berjumlah 8 lini produksi, sehingga memiliki kapasitas produksi melebihi 430.000 laptop atas kebutuhan peralatan TIK 2021 di Kemdikbud-ristek pusat dan yang melalui Dana Alokasi Khusus/ DAK pendidikan.

Corporate Secretary Zyrex, Evan Jordan, mengatakan pihaknya menerima pesanan sebanyak 165.000 unit laptop dari distributor, berkaitan dengan kebutuhan pengadaan di Kemdikbud-ristek dalam program digitalisasi pendidikan.

“Laptop tersebut akan dikirim ke sekitar 8.000 sekolah sebelum Desember 2021. Kami sanggup memproduksi total 317.000 laptop, sehingga masih bisa menyuplai kebutuhan di DAK di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota,” kata Evan dikutip dari keterangan, Selasa (27/7).

Sebelumnya, Mendikbud-ristek Nadiem Makarim, menyebut, pemerintah menganggarkan Rp 1,3 triliun untuk pengadaan awal yakni sebanyak 190 ribu laptop untuk dikirim ke seluruh Indonesia.

“Melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota akan ada pengadaan 240 ribu laptop,” kata Nadiem.

Tidak hanya bergerak di bidang digitalisasi pendidikan, Zyrex juga bergerak di bidang digitalisasi perkantoran, rumah, dan industri dengan produk komputer, laptop, tablet, server, smart whiteboard and interactive kios, internet of things, smartphone, dan smart office.

Zyrex yang telah berdiri selama 25 tahun dalam industri teknologi dalam negeri mengklaim menjadi pelopor dalam mempersempt kesenjangan digital yang terjadi di Indonesia. Perusahaan berharap dapat mempersiapkan Indonesia menghadapi Revolusi Industri 4.0.