M Ichsan Nilai Program Pemprov Jabar Untuk Citarum Hanya Tambal-Sulam

Antar Daerah157 views

KOTA BANDUNG, Inionline.id – Kualitas kesehatan lingkungan (kesling), baik sanitasi maupun Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum harus terus ditingkatkan. Selain dapat meningkatkan mutu kesehatan masyarakat, peningkatan kesling dapat menekan pencemaran Sungai Citarum.

Berdasarkan data Direktorat Pengendalian Pencemaran Air Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sebanyak 70,13 persen pencemaran air Sungai Citarum diakibat limbah domestik.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Dewi Sartika mengatakan, kolaborasi semua pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, sampai masyarakat, menjadi kunci peningkatan kualitas kesling di DAS Citarum.

“Masih banyak masyarakat buang sampah dan buat hajat di situ (aliran sungai) sehingga kualitas air menurun,” kata Dewi dalam Workshop Kesehatan Lingkungan dalam rangka Mendukung Program Citarum Harum via konferensi video, Senin (31/5/2021).

Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat, Mochamad Ichsan Maoluddin mengatakan bahwa Citarum ini memiliki cerita yang sangat panjang.

“Sampai sekarang ke Citarum harum sebetulnya komitmen pemerintahan Ridwan Kamil itu kelihatannya belum jauh ada perbedaan, banyak para ahli-ahli lingkungan yang mempertanyakan beliau,” kata Ichsan, Rabu (02/06/2021).

Jika semangatnya ingin menjadikan Citarum jadi harum kesiapan para stakeholder dalam berkomitmen semuanya harus diperlihatkan.

“Sekarang itu semuanya memang Citarum harum ini dijaga 3 komponen yaitu dinas sebagai bentuk kepanjangan tangan komitmen gubernur, kemudian patroli lingkungan, lalu TNI/Polri yang memantau sejauh mana bisa memitigasi pencemaran yang ada,” ungkap Ichsan.

Kemudian, Ichsan mencontohkan di sektor 17 sebagai random sampling Citarum lagi-lagi pengawasannya terbatas alat-alat berat untuk mengeruk bantaran sungai Citaum tersebut dimana, sendimentasinya jika air surut sangat terlihat dan perlu segera dikeruk.

“Jadi memang belum bisa well govermence dengan Citarum sekarang ini, jadi masih kelihatannya masih tambal sulam,” tukas Ichsan.

Legislator asal Kabupaten Bogor ini mengungkapkan, hal terpenting sekarang untuk penanganan Citarum adalah bagaimana memitigasi agar sendimentasi sungai tidak menghambat air ketika curah hujan tinggi.