Inionline.id – Virus korona (covid-19) varian delta harus menjadi perhatian serius masyarakat. Termasuk, dalam kaitannya dengan pertimbangan pembukaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Sekretaris Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nunuk Suryani mengatakan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 bisa menjadi acuan dalam menjalankan PTM terbatas.
“Terkait ada varian baru, jadi panduan itu sudah mengatur bahwa tidak serta merta sekolah boleh membuka begitu saja,” ujar Nunuk dalam Bincang Pendidikan secara daring, Selasa, 15 Juni 2021.
Dia mengatakan, penerapan PTM terbatas harus mendapatkan rekomendasi serta izin dari beberapa pihak terkait. Izin pembukaan sekolah harus melalui pertimbangan dari pemerintah daerah melalui dinas pendidikan dan satgas covid-19.
“Jadi ada koordinasi panitia, Dinas Pendidikan yang akan memberikan pertimbangan termasuk Satgas Covid-19. Apakah dibolehkan sekolah tersebut di lingkungan di mana itu boleh membuka, itu ada,” ungkap Nunuk.
Ia mengatakan, pertimbangan pemberian izin penerapan PTM terbatas akan melihat kondisi pandemi covid-19 di suatu daerah. Termasuk, perkembangan kemunculan jenis baru dari virus korona.
“Termasuk apakah di situ sedang dalam kondisi apa. Jadi ada SOP yang harus diikuti terkait dengan membuka PTM terbatas,” ungkap Nunuk.
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan sekolah wajib memberikan opsi PTM terbatas. Terlebih, bagi sekolah yang para pendidik dan tenaga kependidikan telah divaksin.
“Setelah pendidik dan tenaga kependidikan di dalam satu sekolah sudah divaksinasi secara lengkap. Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, atau kantor Kemenag mewajibkan ya ya, mewajibkan satuan pendidikan tersebut menyediakan layanan pembelajaran tatap muka terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan,” ujar Nadiem dalam Keputusan Bersama tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19, Selasa 30 Maret 2021.
Diketahui, varian covid-19, B1617.2 atau Delta asal India, telah terdeteksi di Jakarta, Bangkalan dan Kudus. Virus itu pun disebut lebih cepat menular daripada varian B117 atau Alpha.
