Zona Merah Turun, Kasus Covid Dampak Lebaran Belum Tampak

Headline, Nasional057 views

Inionline.id – Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut jumlah kabupaten dan kota yang menyandang zona merah berkurang pascalibur Lebaran.

Hal ini mengacu pada data zonasi yang dihimpun Satgas Covid-19 per 16 Mei. Mulanya, sebanyak 12 kabupaten/kota menyandang zona merah. Namun, pada 16 Mei, jumlah tersebut berkurang menjadi 7 kabupaten/kota.

“Selain itu zona oranye juga mengalami penurunan jumlah, meskipun hanya sedikit yaitu dari 234 kabupaten/kota menjadi 321 kabupaten/kota,” kata Wiku dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Kamis (20/5).

Sementara, zona kuning sejumlah kabupaten/kota justru mengalami kenaikan. Sebelumnya, sebanyak 169 kabupaten/kota menyandang zona kuning. Pada 16 Mei, 177 daerah menyandang status zona kuning.

Sementara, jumlah zona hijau masih tetap sama. Wiku mengapresiasi pemerintah daerah karena zona risiko tinggi dan sedang mengalami penurunan.

“Adapun dari minggu ke minggu angka zona risiko sedang cenderung mengalami kenaikan,” ujar Wiku.

Sementara itu, Wiku juga mengingatkan bahwa dampak libur panjang Idul Fitri terhadap kenaikan kasus Covid-19 belum terlihat.

Dampak libur lebaran, kata Wiku, baru terlihat dua hingga tiga minggu ke depan. Wiku mengingatkan bahwa peningkatan penanganan Covid-19 mesti dilakukan bukan hanya di tujuh wilayah yang menyandang zona merah, melainkan di seluruh zonasi risiko.

“Utamanya dalam beberapa minggu ke depan sebagai antisipasi dampak dari libur Idulfitri,” ujarnya.

Wiku juga meminta agar kualitas layanan kesehatan ditingkatkan. Selain itu, kata Wiku, screening dan testing pada warga yang baru pulang bepergian juga mesti ditingkatkan.

“Kesiagaan menghadapi apapun yang terjadi ke depannya merupakan kunci dalam merespons perubahan secara cepat sehingga kondisi apapun tetap dapat dikendalikan,” kata Wiku.