Mendorong Ekonomi Bangkit, REI Solo Raya-Blesscon Gelar Expo Properti

Inionline.id – Real Estate (REI) Komisariat Solo Raya menggelar Properti Expo bertema ‘Termurah di Hari Raya (THR)’. Didukung oleh Blesscon, acara ini diselenggarakan mulai 18-23 Mei 2021 di Solo Paragon Mall.

Ketua REI Komisariat Solo Raya Maharani menyampaikan acara ini bertujuan untuk membangkitkan industri properti yang sempat lesu. Meskipun demikian, gebrakan ini tentunya membutuhkan sinergi developer dan industri pendukung.

“REI sebagai wadah bagi para developer harus menjadi trigger. Properti begitu sepi, begitu mencekam. Kita (REI) tidak boleh diam saja,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (21/5/2021).

Maharani mengatakan sinergi yang dimaksud adalah menciptakan kemudahan bagi para calon pembeli. Terlebih saat ini pemerintah sudah memberikan insentif PPN selama Maret-Agustus 2021.

Dalam kesempatan tersebut, belasan tenant developer dan perbankan hadir memberikan berbagai penawaran menarik untuk menghabiskan THR. Namun, Maharani menyebut expo kali ini menjadi lahan investasi menguntungkan.

Hal ini mengingat expo REI Solo menawarkan harga termurah di hari raya, yang ditargetkan bagi warga Solo Raya dan warga asal Solo yang sedang berkunjung ke Solo selepas masa penyekatan mudik.

Terkait hal ini, Maharani menyebut kegiatan expo juga mendapat respons positif dari pihak perbankan, yang menghadirkan berbagai paket kebijakan yang memudahkan masyarakat dalam membeli rumah.

Saat ini, REI Expo menawarkan harga rumah berkisar Rp 150 jutaan hingga Rp 3 miliaran. Maharani menyebut terdapat banyak program penawaran dari bank untuk KPR. Sedangkan pihak developer menawarkan program DP nol, bebas BPHTB hingga bebas biaya notaris.

Disamping itu, REI juga menawarkan desain rumah lebih beragam. Salah satunya adalah rumah subsidi berdesain ala Jepang.

“Bahkan ada yang sama ringan dan mudahnya dengan program perumahan rakyat bersubsidi. Hanya saja bedanya, tidak ada potongan Rp 4 juta per orang. Lainnya sama,” sambung Maharani.

Di sisi lain, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming secara virtual berharap adanya insentif dari pemerintah dapat membangkitkan kembali sektor properti.

“Insentif ini diharapkan dapat melonjakkan sektor properti yang pada akhirnya membangkitkan perekonomian masyarakat,” katanya.

Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara pemkot, otoritas pembuat kebijakan, pelaku kebijakan, hingga pelaku bisnis di industri properti serta industri pendukung. Terlebih hingga saat ini Jawa Tengah, khususnya Solo Raya masih menjadi lahan investasi yang menarik. Bahkan, hunian di Solo kini telah mulai memasuki tren apartemen.

Sementara itu hunian di 6 kabupaten lainnya, seperti Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten, mulai ramai di sektor komersil maupun rumah subsidi. Hal ini terlihat dari adanya belasan transaksi yang terjadi saat expo dibuka pada, Selasa (18/5). Dari transaksi tersebut, rumah subsidi dan rumah harga terjangkau masih menjadi yang paling diminati.

Melihat potensi ini, PT Superior Prima Sukses, produsen bata ringan merek Blesscon membuka pabrik ketiganya di Sragen, Jawa Tengah. Direktur Komersial Blesscon Henrianto pun mengatakan ciri khas pembangunan perumahan khususnya perumahan harga terjangkau dan rumah subsidi adalah unit yang siap pakai. Oleh karena itu, ketersediaan bahan baku termasuk bata perlu didukung.

“Pembangunan dilakukan secepatnya, sehingga ketersediaan material juga harus siap sedia. Dengan hadirnya kami sebagai satu-satunya pabrik bata ringan di Solo Raya hingga saat ini, dapat mensupport kebutuhan pembangunan dengan cepat dan dalam jumlah yang besar,” ungkap Henrianto.

Sebagai informasi, REI Properti Expo THR menjadi momentum positif bangkitnya industri properti. Pasalnya, properti memiliki multiplier effect pada sektor lain sehingga perekonomian daerah dapat terangkat.

Properti juga merupakan tulang punggung penerimaan negara. Pada tahun 2019, sektor properti dan konstruksi menyumbang 6,4% penerimaan negara dari sisi perpanjangan. Namun, adanya pandemi di tahun 2020 membuat sektor properti mengalami penurunan. Adapun tahun 2021 diprediksi menjadi kebangkitan sektor properti.