Bogor, Inionline.Id – Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kota Bogor menggelar event rutin tahunan yang disandingkan dengan bulan ramadhan penuh berkah bersama anak-anak tangguh asuhan KPAD Kota Bogor, di ballroom hotel 101, Jalan Surya Kencana, Kota Bogor, Sabtu (08/05/2021).
Rutin selama dua tahun sekali acara ini rutin digelar, dan tahun ini tema yang diusung adalah pedulimu hidupkan harapanku.
Ketua panitia acara, Rena De Frina mengatakan bahwa kegiatan ini juga mempertemukan antara donatur dengan anak-anak dengah HIV AIDS (Adha) dan anak-anak yang terdampak HIV-AIDS.
“Maksudnya terdampak adalah, ketika orang tuanya yang terinfeksi virus HIV-AIDS, dan ada juga disini anak-anak berkebutuhan khusus (ABK), tadi kita lihat ada penampilan mereka sekitar 80an,” ujarnya.
Rena menjelaskan, donasi yang terkumpul juga langsung diserahkan kepada penerima.
Selain chairity, kegiatan ini pun menampilkan berbagai karya seni.
“Iya betul jadi disini kita lebih menampilkan rumah musik anak spesial, itu khusus anak ABK, jadi mereka tampil dikasih panggung agat mereka percaya diri,” ungkap Rena.
Dirinya pun berharap, kedepan stigma negatif terkait pengidap HIV dihilangkan.
“Iya karena kita cenderung ketakutan, cenderung mengucilkan, padahal HIV itu menularkannya tidak semudah TBC, atau corona, karena butuh media khusus untuk menularkannya. Selama ini stigma negatif dimasyarakat itu, kalau pengidap HIV itu dijauhkan, dikucilkan, padahal jangan dijauhkan tapi jauhi perilaku yang menyebabkan penularan HIVnya,” pungkas Rena.
Sekretaris KPAD Kota Bogor yang juga anggota DPRD Jawa Barat, Iwan Suryawan menambahkan bahwa kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk upaya berkolaborasi dengan berbagai stakeholder.
“Baik dari pemerintah Kota Bogor dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Bogor, Puskesmas, LSM, dan lain-lain, banyak sekali donatur yang tiada lain adalah untuk menggugah dan menemukan kepedulian terhadap anak-anak kita, anak-anak binaan, dari Komisi Pembinaan AIDS,” tutur Iwan.
Mantan Wakil Ketua DPRD Kota Bogor itupun menambahkan bahwa anak-anak tersebut membutuhkan pendampingan dan penguatan.
“Agar mereka tetap bisa menjalani kehidupan selayaknya seperti anak yang lain dan alhamdulillah dari sentuhan-sentuhan itu, dari kepedulian itu tumbuh seperti halnya yang lain seperti yang kita temukan dari tiga bulan mereka sakit, sekarang empat tahun sudah bisa seperti yang lain, inilah yang kita dorong agar semua masyarakat memahami bahwa isu ini bukan hal yang sangat menakutkan, tetapi jangan dianggap enteng,” papar Iwan.
Untuk itu, dirinya menekankan kepada bagaimana melakukan upaya three zero.
“Pertama, tidak ada lagi kasus baru dari HIV, kemudian tidak ada lagi yang meninggal karena HIV,” tutup Iwan.
