9 Sekolah di Yogyakarta Menggelar Uji Coba Belajar Tatap Muka

Berita157 views

Inionline.id – Sebanyak sembilan sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tingkat SMA/SMK melaksanakan uji coba kegiatan belajar mengajar (KBM) atau kelas tatap muka hari ini, Senin (19/4).

Sembilan sekolah tersebut antara lain SMA N 1 Pajangan, Bantul; SMK N 1 Bantul; SMA N 1 Gamping, Sleman; SMK N 1 Depok, Sleman; SMA N 2 Playen, Gunungkidul; SMK N 1 Wonosari, Gunungkidul; SMA N 1 Sentolo, Kulon Progo; SMK N 2 Pengasih, Kulon Progo; SMK N 1 Kota Yogyakarta.

Kepala Dinas Pendidikan dan Olah Raga DIY Didik Wardaya menuturkan, kesembilan sekolah itu ditunjuk untuk pelaksanaan KBM tatap muka karena faktor kesiapan gugus tugas Satgas Covid-19 di satuan pendidikan tersebut.

“Salah satu tugasnya mendata siswa yang sudah memungkinkan masuk sekolah atau siswa tinggal di daerah mana, sehingga terdata. Dan menjaga penerapan protokol kesehatan,” kata Didik yang ditemui saat meninjau pelaksanaan KBM tatap muka di SMK N 1 Depok, Sleman, Senin (19/4).

Faktor berikutnya, yakni kategori zonasi penyebaran Covid-19 tempat sekolah tersebut berada. Kemudian, fasilitasi kelengkapan pendukung protokol kesehatan (prokes) pencegahan penularan virus Corona.

“Ditambah lagi guru-guru sudah dilakukan vaksinasi dan kadar imunitas tentunya sudah terbentuk karena vaksinasi sudah 28 hari dari vaksinasi pertama,” papar Didik.

Uji coba ini, menurut Didik, dievaluasi sepekan atau maksimal dua pekan sekali untuk melihat indikator keberhasilan KBM tatap muka ini. Seperti baiknya penerapan prokes dan nihil kemunculan klaster penularan.

“Kalau memang muncul kasus di sekolah tentunya yang pertama adalah kepala sekolah akan menghentikan untuk sementara tatap muka tersebut. Sambil koordinasi dengan pusat kesehatan masyarakat yang terdekat dengan sekolah,” tegasnya.

Hasil evaluasi ini nantinya juga menjadi bahan pertimbangan menggelar KBM tatap muka untuk sekolah-sekolah sederajat maupun jenjang pendidikan di bawahnya.

“Dengan uji coba percontohan ini itu bisa terjadi adaptasi kebiasaan baru dengan penerapan protokol kesehatan bisa dilakukan anak-anak ketika berada di sekolah dan tentunya saat berada di luar,” imbuh Didik.

“Sehingga ke depan pada tahun ajaran baru itu bisa kita lakukan semua sekolah yang ada di DIY,” katanya.

Kepala Sekolah SMK N 1 Depok Suprapto menyebut KBM tatap muka dikhususkan bagi siswa kelas X dan XI. Dia mengklaim, uji coba KBM tatap muka di satuan pendidikannya dilakukan dengan pelaksanaan prokes secara ketat dan telah melalui simulasi terlebih dahulu sebelumnya.

“Mulai dari anak datang ke sekolah cek suhu, alur parkir, kemudian cuci tangan sampai alur menuju kelas masing-masing sampai duduk pun kita sudah atur. Ketika masuk dari depan maka anak yang datang awal duduk di belakang sehingga tidak melewati temannya. Ketika pulang anak yang di belakang keluar duluan dan tidak saling melewati,” urainya.

Jumlah siswa yang mengikuti KBM tatap muka ini pun dibatasi. Sesuai ketentuan dari Dinas Pendidikan yakni 50 persen dari kapasitas maksimal atau sekitar 18 orang saja.

KBM tatap muka di SMK N 1 Depok sendiri dibagi menjadi dua sif. Untuk sif khusus siswa-siswi kelas X sedari pukul 07.30-10.30 WIB. Untuk sif dua 08.30-11.30 WIB khusus siswa-siswi kelas XI.

Sekolah selain itu mewajibkan para orang tua murid mengisi formulir skrining yang dikirimkan melalui Google Form. Para wali murid diharuskan menuliskan kondisi kesehatan anak-anaknya sebelum mengikuti KBM tatap muka. Mereka yang dalam kondisi ada gejala flu dan sebagainya, dianjurkan mengikuti pembelajaran dari rumah secara daring.

Dikatakan Suprapto, pihaknya sama sekali tak mengharuskan para siswa mengikuti uji KBM tatap muka ini. Sekolah, lanjutnya, sebelumnya juga telah meminta persetujuan dari masing-masing orang tua siswa.

“Sekarang masih ada juga, orang tua yang belum mengizinkan. Ada sedikit yang belum mengizinkan dengan alasan karena masih zona merah dan seterusnya,” kata Suprapto.

“Yang belum diizinkan hanya 5 persen sekitar 30 dari (total) 300 sekian siswa. Itu dari izin orang tua kita pegang izin orang tua dan siswa tetap kita layani KBM daring,” tutupnya.