Pendidikan Agama Islam Harus Menjadi Instrumen Diseminasi Beragama

Pendidikan057 views

Inionline.id – Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan bahwa Pendidikan Agama Islam (PAI) harus menjadi salah satu instrumen diseminasi moderasi agama. Untuk itu, ia meminta seluruh jajarannya memastikan, tidak boleh ada satu pun materi maupun soal-soal ujian PAI yang tidak sejalan dengan moderasi beragama tersebut.

“Pastikan jangan sampai ada soal-soal ujian yang justru kontraproduktif dengan moderasi beragama.” tegas Zainut dalam keteranganya, Minggu 28 Februari 2021.

Menurut Wamenag, ada empat indikator tentang moderasi beragama yang bisa dijabarkan dalam pembuatan soal ujian PAI. Pertama, komitmen kebangsaan. Ini diwujudkan dengan penerimaan dan komitmen terhadap prinsip-prinsip berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan Konstitusi UUD 1945 serta berbagai regulasi turunannya.

“Komitmen kebangsaan juga dapat diterjemahkan sebagai cinta Tanah Air,” jelasnya.

Kedua, toleransi. Yaitu, sikap menghormati perbedaan dan memberi ruang orang lain untuk berkeyakinan, mengekspresikan keyakinannya, dan menyampaikan pendapat, serta menghargai kesetaraan dan sedia bekerja sama. Sikap toleransi ini sama sekali bukanlah menyamakan semua agama atau mencampuradukkan agama.

“Toleransi adalah kita meyakini akan agama dan keyakinan kita sebagai sebuah kebenaran, dan pada saat yang sama kita menghargai atau menghormati atas keyakinan atau agama orang lain yang berbeda.  Kita memiliki sebuah pendapat sebagai sebuah kebenaran, dan pada saat yang sama kita juga menghormati jika ada pendapat orang lain yang berbeda,” tambahnya.

Indikator moderasi beragama yang ketiga adalah antikekerasan. Yakni, menolak tindakan seseorang atau kelompok tertentu yang menggunakan cara-cara kekerasan, baik secara fisik maupun verbal, dalam mengusung perubahan yang diinginkan.

Indikator keempat adalah adanya penerimaan dan ramah terhadap tradisi dan budaya lokal dalam perilaku keagamaannya, sejauh tidak bertentangan dengan pokok ajaran agama. Wamenag berharap soal ujian PAI bisa menggali pemahaman dan karakter siswa terkait empat indikator moderasi beragama.

“Bukan sebaliknya, soal ujian PAI malah mencerminkan muatan yang berlawanan dengan semua itu,” tandasnya.

Kepada Direktur PAI, Kemenag, Zainut memberi pesan khusus untuk memastikan soal-soal ujian Pendidikan Agama Islam pada sekolah disusun dengan baik dan benar. “Jangan sampai ada kegaduhan yang tidak perlu,” pesannya memberi penekanan.