Mamuju, Inionline.id – Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat membersihkan sekitar 60 titik longsor yang tersebar di Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju. Pekerjaan setelah gempa Sulbar ini belum selesai.
Longsor terjadi setelah guncangan gempa bumi berkekuatan 6,2 Magnitudo, yang berpusat di Kabupaten Majene, Jumat (15/1).
“Ada 60 lebih titik longsor yang telah dibuka di dua kabupaten, Mamuju dan Majene,” kata Kepala Dinas PUPR Sulbar Muh Aksan melalui rilis yang diterima wartawan, Sabtu (27/2/2021).
Selanjutnya, kata Aksan, saat ini pihaknya dibantu personel TNI, relawan, dan warga masih berupaya membersihkan titik longsor yang memutus akses jalan di Desa Rante Doda, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju. “Sudah ada empat titik longsor yang menutup akses jalan ke desa tersebut berhasil dibersihkan,” terangnya.
Sementara itu, pihaknya membutuhkan waktu tambahan untuk membersihkan titik longsor yang memutus akses jalan di Desa Bela-Kopeang, Kecamatan Tapalang.
“Pengerjaan jalan di wilayah ini tidak dapat dilakukan secara darurat, tidak bisa diselesaikan dalam satu atau dua bulan. Kalau Bela Kopeang lebih parah, masih panjang, masih ada 20 kiloan yang belum rampung,” beber Aksan.
|
Bahkan diakuinya, penanganan titik longsor yang memutus akses jalan di Desa Bela-Kopeang, membutuhkan waktu dua hingga tiga tahun.
“Dikerjakan secara reguler dan multi-years, mulai penyusunan perencanaan hingga pelaksanaannya. Butuh perencanaan matang, perencanaan saja, bisa mencapai 8 bulan baru dinilai matang dan siap,” imbuh Aksan.
“Apalagi yang lebih mengenal medan itu pihak kabupaten karena jalannya berstatus jalan kabupaten,” tutupnya.