Bengawan Solo Mulai Meluap, Permukiman di Sukoharjo hingga Karanganyar Tergenang

Antar Daerah057 views

Solo, Inionline.id – Bengawan Solo mulai meluap di sebagian wilayah Kota Solo dan sekitarnya sejak tadi malam. Pagi ini, Kamis (4/2/2021), permukaan air Bengawan Solo masih tampak tinggi dan diwaspadai akan meluap.

Di Solo, luapan terjadi di wilayang Kelurahan Sewu, terutama di RW 2 kampung Sowijayan dan Putat. Lokasi tersebut berada di bantaran sungai yang seharusnya steril sejak pembangunan parapet.

“Jam 20.00 WIB kemarin (3/2) naik signifikan. Siaga hijau pukul 21.00 WIB, siaga merah pukul 23.10 WIB,” kata Ketua Relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) PMI Kelurahan Sewu, Budi Utomo, saat dihubungi, Kamis pagi.

Sejak siaga merah, kata Budi, air mulai masuk ke rumah warga. Kedalaman air mencapai 80 cm di titik paling utara. Sedikitnya, 25 KK terdampak luapan air.

“Sejak siaga merah warga menaikkan kendaraan ke tanggul dan menyimpan barang-barang di rak atas rumah. Warga kebanyakan menginap ke rumah saudara di sisi barat tanggul,” ujar Budi.

Menurutnya, hujan merata di wilayah Solo dan sekitarnya dengan intensitas tinggi menyebabkan Bengawan Solo meluap. Hingga pagi ini, tinggi muka air Bengawan Solo menurun namun tidak signifikan.

“Pagi ini saya cek di titik pantau Jurug itu hanya turun 4-5 cm saja. Air yang masuk ke rumah warga juga belum surut. Kalau nanti hujan lagi mungkin semakin meluap, pengalaman dulu bisa sampai 120 cm,” katanya.

Sementara di Kabupaten Sukoharjo, luapan air sungai juga terjadi di beberapa lokasi. Antara lain di Kecamatan Mojolaban, yakni Desa Laban dan Desa Tegalmade, kemudian di Kecamatan Grogol, yakni di Desa Kadokan.

“Ini memang tinggi muka air Bengawan Solo menurun. Tapi masih diwaspadai karena masih berpotensi hujan kembali, mengingat ini masih puncak penghujan,” pungkasnya.

Luapan Bengawan Solo juga merendam rumah warga di Dukuh Daleman, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah. Sempat naik hingga satu meter, saat ini ketinggian air surut hingga 50 cm.

“Air mulai naik sekitar pukul 23.00 WIB. Naik terus hingga ketinggian mencapai satu meter sekitar pukul 04.00 WIB. Surutnya pelan sekali, saat ini ketinggian masih sekitar 50 senti,” ujar Ketua RT 007, Budi Hadi Sutanto ditemui di lokasi, Kamis (4/2/2021).

Budi mengatakan, sirine penanda banjir mulai berbunyi sekitar pukul 22.00 WIB. Melihat air yang semakin naik, warga sempat diungsikan ke luar kampung. “Warga dijemput oleh tim SAR menggunakan perahu karet. Dibawa ke luar kampung yang posisinya lebih tinggi,” terangnya.