Inionline.id – Konsultan properti Colliers International Indonesia menyarankan, pemilik properti harus memiliki sikap yang lebih fleksibel terhadap keinginan perusahaan atau penyewa dalam kondisi yang tertekan pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
”Dalam pasar sewa, selain persyaratan dipersingkat, pemilik juga harus lebih fleksibel dengan persyaratan pembayaran,” tutur Head of Residential Services of Colliers International Indonesia, Lenny van Es-Sinaga, Kamis, 3 September 2020.
Lenny berpandangan, penyewa sebaiknya diperbolehkan menambahkan revisi pada kontrak yang berlaku. Apabila situasi ini terjadi lagi atau force majeure, pemilik harus mengembalikan sisa masa sewa yang valid.
Lenny pun menambahkan bagaimana siasat dalam kondisi properti kosong akibat ditinggalkan penyewa pada masa pandemi ini.
Proses perpanjangan, kata dia, akan mengalami sedikit perubahan. Pasalnya, jangka waktu sewa lebih pendek dan pemilik dapat lebih fleksibel dalam hal ini.
Penyewa harus setuju untuk melakukan inspeksi virtual dengan konsultan atau pemilik jika inspeksi fisik tak disetujui.
Lenny melanjutkan, pada perkembangan saat ini ada banyak ekspatriat penyewa yang melepaskan properti tempat mereka tinggal. Hal ini disebabkan ketidakpastian kapan mereka bisa kembali ke Indonesia.
Untuk menjaga properti tetap terisi dan mengantisipasi lowongan di masa depan, menurut Lenny, pemilik perlu menyesuaikan fokus pasar mereka ke pasar lokal Indonesia, seperti pengusaha atau profesional dengan persyaratan harian atau bulanan.
Untuk menarik pasar lokal, pemilik bisa memberikan layanan tambahan seperti daily housekeeping atau maid service dengan harga sewa termasuk utilitas dan memasarkan propertinya secara daring untuk menarik pasar yang lebih luas.
Langkah lainnya adalah harga sewa saat ini seharusnya tak lagi berdasarkan dolar AS, tetapi rupiah.
Lenny menuturkan, kecil kemungkinan pasar ekspatriat yang sudah menyusut sebelum Covid-19 akan kembali dalam waktu dekat.
Kndisi perekonomian yang tidak stabil seperti saat ini, ujar Lenny, akan memberikan efek domino terutama pada kepercayaan perusahaan untuk membawa ekspatriatnya ke Indonesia.
