Ini Kata Pemprov Soal Viral Bus Sekolah Dipakai Evakuasi Pasien Corona di Jakarta

Berita157 views

Inionline.id – Video dan foto yang menampilkan bus sekolah dipakai untuk mengevakuasi pasien COVID-19 di Jakarta viral di media sosial Twitter. Video dan foto itu diunggah oleh beberapa akun.

Salah satunya akun Twitter @ArumBene. Dia mengunggah video berdurasi 31 detik. Nampak terlihat bus sekolah berwarna kuning keluar dari puskesmas.

“Puskesmas Palmerah.. Bus yg kuning isinya bukan anak sekolah, tapi mereka warga palmerah yang mau diantar ke wisma atlet..,” tulis caption dalam video tersebut.

Tidak hanya itu, hal yang sama juga diunggah akun @kebijakananies_. Postingannya memperlihatkan beberapa foto bus sekolah yang tengah mengangkut pasien. Terlihat juga petugas ber-APD lengkap menyetir bus tersebut.

Dikonfirmasi, Kepala Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Ali Murthado mengatakan, bus sekolah yang dimiliki Pemprov DKI memang sudah digunakan untuk mengevakuasi pasien COVID-19 sejak Maret 2020 lalu.

“Kita laksanakan perbantuan evakuasi pasien sejak Bulan Maret,” kata Ali saat dikonfirmasi, Kamis (17/9/2020).

Ali mengatakan, bus sekolah yang digunakan untuk mengevakuasi pasien COVID-19 di Jakarta ada 7 unit. Selain itu, ada 15 awak yang bekerja di 7 unit bus sekolah. Total, Pemprov DKI memiliki bus sekolah sebanyak 176 unit.

“Saat ini ada 7 unit (yang digunakan) dengan awak bus 15. Total bus yang dimiliki UPAS Dishub (ada) 176,” ucapnya.

Menurutnya, penggunaan bus sekolah sebanyak 7 unit itu baru dilakukan pada September 2020. Sebelumnya sejak Maret lalu hanya digunakan 5 unit.

“Awalnya 5 unit, sejak awal September ditambah 2 unit, total saat ini 7 unit karena tingginya mobilisasi evakuasi,” kata Ali.

Ali menjelaskan, bus sekolah digunakan untuk melakukan evakuasi pasien COVID-19 karena memiliki daya tampung yang besar. Sekali perjalanan dapat membawa 22 orang.

“Alasannya karena daya angkut bus sekolah banyak, bisa sampai 22 orang sekali trip per bus,” ucapnya.

Rata-rata, kata Ali, bus sekolah mengevakuasi pasien yang terpapar virus Corona di atas 6 orang dalam satu kali perjalanan. “Biasanya di atas 3 orang, tapi sampai saat ini yang kita angkut di atas 6 orang,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ali menerangkan, untuk mengevakuasi pasien COVID-19, pihaknya terlebih dahulu menunggu arahan dari puskesmas yang memberi rujukan. Setelah itu, bus sekolah baru mengantarkan pasien ke RS Darurat Wisma Atlet atau rumah sakit rujukan.

“Pengangkutan pasien harus ada rujukan dari puskesmas atau rumah sakit dan dalam pelaksanaannya diawasi oleh Dinkes,” imbuh Ali.