Ingin Tenangkan Masyarakat, Bedi Budiman Minta BPSDM Publikasikan Pasien Sembuh Covid-19

Kesehatan157 views

Cimahi, Inionline.Id – Komisi I DPRD Provinsi Jawa barat melakukan kunjungan kerja ke Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa barat, jalan Kolonel Masturi No.KM.3.5, Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat, pada Kamis (04/06/2020).

Komisi I DPRD Jawa barat melalui Bedi Budiman selaku Ketua Komisi I menyampaikan apresiasinya terhadap Kinerja BPSDM Jabar, dalam Membantu Pemprov Jabar menyediakan tempat karantina bagi para pasien Covid-19.

“Kita memonitoring perkembangan pelaksanaan karantina mandiri di BPSDM, dari 174 pasien yang masuk dengan berbagai cluster dan keberangkatan dari Arab Saudi, Amerika Serikat, ini menunjukan perkembangan yang bagus yang harus didokumentasikan,” ujar Bedi.

Kondisi terbaru para pasien tersebut banyak yang sembuh dan tidak ada yang dirujuk ke rumah sakit karena mengalami sesak nafas. “Penanganan pasien di sana tertangani dengan baik, tidak memburuk, ada yang masih positif, tapi yang sudah negatif boleh pulang,” tutur Bedi.

Politisi PDI Perjuangan ini menyatakan karantina mandiri di BPSDM sudah baik, karena salah satu faktornya adalah suasana dan perlakuan di BPSDM kepada para pasien Covid-19 sangat memberi kenyamanan sehingga para pasien tidak stres.

“Pesan saya semua hal jangan didramatisir ketika pasien masuk, tapi setelah sehat beritanya tidak ada, dalam memori publik ini para pasien kemana, apakah sehat ataukan wafat ini yang tidak jelas, padahal mereka sembuh, maka BPSDM publikasikan dong, supaya ketika Gubernur ingin menerapkan normal baru dalam memori publik tidak lompat,” tegas Bedi.

Dirinya beranggapan media menjadi salah satu rujukan bagi para legislator untuk memperoleh informasi terbaru seputar Covid-19 yang terjadi di Indonesia, sehingga penting sebuah berita baik untuk dipublikasikan kepada masyarakat. Himbuan ini tidak hanya untuk karantina di BSDM, juga bagi seluruh instalasi karantina lainnya yang ada di Jawa barat.

“Pada intinya negara harus memiliki dokumentasi yang utuh mengenai penanganan pandemi Covid-19, mengingat ini adalah peristiwa besar, sehingga harus menjadi pelajaran bagi generasi berikutnya, baik oleh masyarakat khususnya bagi pemerintahan mendatang,” tutup Bedi. (JC)