Di Tengah Badai Pandemi Covid-19 Begini Nasib Sektor Properti Hunian Subsidi

Inionline.id – Data yang dikelola oleh Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) mencatat dana FLPP yang telah tersalurkan sebanyak mencapai 43,72 persen dari target.

“Persentase ini senilai dengan Rp4, 09 Triliun untuk 47.668 unit rumah,” kata Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin dikutip dari laman resmi PPDPP. Total penyaluran dana FLPP dari 2010 – 2020 telah mencapai Rp49,176 Triliun untuk 703.270 unit rumah. Penyaluran FLPP juga terbantu dengan diluncurkannya aplikasi SiKasep.

Hanya dengan aplikasi tersebut, maka masyarakat bisa mengetahui lokasi rumah subsidi bahkan melakukan transaksi dengan mengikuti setiap tahapan yang ada.

“Masyarakat tidak perlu keluar rumah untuk mencari rumah. Cukup dengan aplikasi ini, masyarakat bisa memilih rumah subsidi yang mereka inginkan dan menentukan bank pelaksananya. Apalagi dengan pandemi covid 19 saat ini, aplikasi ini sangat membantu,” ujarnya.

Data PPDPP hingga Selasa 12 Mei 2020, terdapat sebanyak 174.477 calon debitur yang mengakses aplikasi Sikasep, 57.752 calon debitur yang dinyatakan lolos subsidi checking.

Sementara 605 calon debitur tidak lolos subsidi Checking dan 51.685 calon debitur telah masuk dalam proses verifikasi oleh bank pelaksana. Sebanyak 5 bank sudah dicanangkan sebagai bank penyalur dana dari FLPP tertinggi yaitu Bank BNI, BTN, BNI Syariah, BJB dan Artha Graha. Angsuran yang ditawarkan pun berupa suku bunga tetap dalam jangka waktu hingga 20 tahun.

Sementara itu menurut catatan data dari Survei Harga Properti Residensial triwulan I-2020 ini mencatat bahwa pembelian rumah dengan menggunakan KPR mengalami kenaikan dibanding dengan periode sebelumnya sebesar 71,88 persen. Kendati demikian, sebanyak 17,15 persen konsumen melakukan pembelian properti hunian dengan cara tunai.

Untuk pertumbuhan KPR dan KPA sendiri pada triwulan I-2020 kembali mengalami percepatan yang dinilai lambat sebesar 1,01 persen menjadi 0,51 persen. Sehingga secara tahunan, pertumbuhan dari penyaluran KPR dan KPA juga ikut melambat dari 7,99 persen menjadi 4,34 persen.