Masalah PKH dan KIP Macet Jadi Aspirasi Reses Asyanti di Ciampea Bogor

Nasional157 views

Bogor, Inionline.id – Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Daerah Pemilihan (Dapil) Jabar VI (Kabupaten Bogor), Asyanti Rhozana Thalib menggelar Reses II tahun sidang 2019-2020 pada Selasa (03/03/2020). Berlokasi di Kampung Pasar Selasa, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, para peserta yang hadir tampak antusias dan akrab dengan Asyanti.

Pada gelaran reses kali ini, Asyanti mendapatkan dua aspirasi yang memang langsung dirasakan oleh masyarakat.

Aspirasi pertama datang dari Ika (50) warga Kampung Pasar Selasa dimana dirinya mengeluhkan terkait Program Keluarga Harapan (PKH) yang tidak tepat sasaran.

“Kadang yang dapat itu orang mampu, sedangkan orang yang tidak mampu malah tidak dapat,” ujar Ika.

Kemudian aspirasi kedua juga datang dari warga kampung setempat dimana seorang ibu bernama neneng menanyakan terkait program Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang tidak kunjung diterima bantuannya.

Asyanti menanggapi terkait PKH bahwa dirinya tidak habis pikir karena masalah ini merupakan masalah yang sudah terjadi lama perihal salah sasarannya.

“Saya sudah berbicara dengan Dinas Sosial Pemprov DKI, lalu ke Dinas Sosial provinsi Jawa Barat, mereka bilang akan melakukan revisi data pada Juli 2019 dan Januari 2020, sehingga kedepannya akan tepat sasaran PKH tersebut, tapi sampai sekarang ternyata belum,” ujar Asyanti.

Dirinya pun menambahkan, seharusnya masyarakat terlibat saat proses revisi data PKH ini karena mereka bisa mengetahui tepat atau tidaknya program tersebut.

“Pemerintah, juga harus menjalankan fungsinya dengan baik, karena memang ini banyak PKH yang tidak tepat sasaran, dan saya berharap kedepannya RT, RW, Kepala Desa juga terlibat, jangan cuma orang yang mampu saja yang diberikan yang tidak mampu malah tidak diberikan,” tutur Asyanti.

Lalu perihal KIP yang tidak turun dibeberapa orang, menurut Asyanti aduan kasusnya pun banyak dilapangan, dirinya pun belum mengetahui dimana akar masalahnya.

“Apakah dana itu sudah diterima sekolah tapi sekolah tidak memberikan ke siswanya, kami Komisi V akan kroscek kembali ke pihak terkait kenapa ini tidak bisa cair,” tutup Asyanti. (JC)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *