Kenali Penyakit Leukimia Yang Menyebabkan Ani Yudhoyono Meninggal Dunia

Jakarta, Inionline.Id – Ani Yudhoyono istri dari Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meninggal dunia di National University Hospital di Singapura, pada Sabtu (1/6/2019). Seperti diketahui bahwa Ani Yudhoyono sedang menjalani perawatan di Singapura untuk mengobati sakit kanker darah atau Leukimia yang dialaminya.
Leukemia adalah kanker jaringan pembentuk darah, termasuk tulang sumsum. Ada banyak jenisnya, seperti leukemia limfoblastik akut, leukemia mieloid akut, dan leukemia limfositik kronis. Leukemia adalah salah satu bentuk kanker darah yang bisa dibagi lagi ke dalam beberapa sub-jenis berikut:
-Acute lymphoblastic leukemia (ALL) terjadi ketika sel darah putih abnormal terbentuk dan menyebar di sumsum tulang dengan cepat.
-Chronic lymphocytic leukemia (CLL) yang butuh bertahun-tahun untuk menyebar.
-Acute myeloid leukemia (AML) ketika sel darah putih, merah, dan platelet abnormal menyebar cepat.
-Chronic myeloid leukemia (CML) yang awalnya tumbuh dengan lambat, memengaruhi sel sumsum tulang yang memproduksi darah, kemudian menyebar ke darah itu sendiri.
Meski leukemia bisa menyerang siapa saja, secara statistik penyakit ini lebih sering diidap anak-anak dan orang tua.
Kementerian Kesehatan RI pernah menyebut hampir sekitar 60 persen kasus kanker pada anak-anak adalah leukemia. Sementara pada orang tua leukemia yang banyak menyerang adalah kasus leukemia akut.
Lalu seperti apa gejala kanker darah ? Gejala kanker darah berbeda-beda tergantung jenisnya. Seperti dialami Ani Yudhoyono termasuk pada leukimia memiliki ciri-ciri khas
Meski begitu, leukimia memiliki banyak gejala yang dapat membantu mendeteksi penyakit ini ini, seperti Anemia
darah sukar membeku, sering mengalami perdarahan seperti mimisan, gusi berdarah, atau memar

Rentan terkena infeksi, nyeri pada persendiannya atau di bagian tulang belakang, sakit kepala yang intens, nafsu makan menurun, mengalami penurunan berat badan secara drastis, muncul keringat berlebih di malam hari.
Kemudian apa yang menyebabkan kanker darah ? Penyebab kanker darah adalah pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel-sel darah.
Normalnya, sel-sel darah di dalam tubuh mengikuti jalur pertumbuhan teratur, pembelahan, dan kematian tapi sel-sel kanker darah tidak. Sel-sel penyebab kanker darah tidak mati secara otomatis.
Selain itu, sel-sel kanker darah yang tidak normal dapat menyebar ke daerah lain, menekan sel darah normal dan menghambat fungsinya.
Secara umum para ilmuan masih belum mengetahui secara pasti apa penyebab kanker darah.
Namun, dugaan para ahli menyatakan bahwa perubahan dalam DNA bisa membuat sel-sel darah yang sehat menjadi kanker.
Kanker ini juga memiliki kecenderungan genetik. Jadi, jika keluarga terdekat Anda seperti orangtua, saudara kandung, kakek, ataupun nenek memiliki riwayat penyakit ini, maka Anda pun berisiko memilikinya juga.
Selain itu, ada juga faktor-faktor lain yang bisa jadi penyebab kanker darah. Di antaranya paparan bahan kimia berbahaya, paparan radiasi, serta infeksi virus tertentu.
Dan yang terakhir, bagaimana mengobati kanker darah ?

Pengobatan untuk kanker darah tergantung pada jenis kanker, penyebaran kanker, usia dan kesehatan pasien secara keseluruhan, serta resepon pasien terhadap pengobatan. Beberapa pengobatan kanker darah yang umum termasuk:

1. Kemoterapi

Kemoterapi adalah penggunaan obat antikanker yang dirancang untuk mengganggu dan menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker dalam tubuh.

Kemoterapi untuk kanker darah kadang-kadang terdiri dari pemberian beberapa obat bersama dalam satu set pengobatan ainnya.

Selain itu, kemoterapi juga dapat diberikan sebelum transplantasi sel punca.

2. Terapi radiasi

Prosedur ini dapat digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker atau untuk mengurangi rasa nyeri atau tidak nyaman saat gejala kanker darah muncul.

Dengan menggunakan gelombang energi tinggi seperti, sinar x, gama, proton, dan elektron untuk membunuh sel kanker.
Walaupun terapi radiasi paling sering digunakan sebagai obat kanker, tetapi terkadang terapi ini juga dipakai untuk mengobati pasien yang tidak terkena penyakit ini, seperti tumor dan gangguan pada kelenjar tiroid.

3. Terapi target

Terapi yang menggunakan obat-obatan atau bahan kimia lain untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker secara spesifik tanpa membunuh sel-sel normal.

4. Transplantasi stem cell

Transplantasi stem cell akan menanamkan stem cell pembentuk darah yang sehat ke dalam tubuh. Stem cell dapat dikumpulkan dari sumsum tulang, darah perifer, dan darah tali pusat.

Secara umum, pengobatan yang digunakan untuk kanker darah dapat berupa kombinasi dari beberapa terapi. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk pilihan terapi dan obat kanker yang tepat untuk Anda.

Setiap pengobatan penyakit ini memiliki efek samping yang berbeda-beda. Pertimbangkan risiko pengonsumsian obat kanker dengan kondisi Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *