Jembatan Bambu Keropos Jadi Akses Melintas Masyarakat Dari Dua Kecamatan

Antar Daerah357 views

Inionline.id – Warga masyarakat Desa Mekarsari Kecamatan Rumpin dan Desa Cikuda Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor hingga hari ini tetap saja harus rela melintasi jembatan bambu reyot dengan alas papan yang keropos, untuk melakukan berbagai aktifitas sehari-hari. Pasalnya, jembatan yang dibangun oleh dana swadaya warga tersebut, membutuhkan anggaran besar untuk dilakukan perbaikan dan tidak mungkin ditanggung warga.

Jembatan yang membentang diatas sungai Cimanceuri ini bernama jembatan Gugunung, memiliki panjang 16 meter dan lebar 2 meter lebih, tepatnya berada di Kp. Gugunung Desa Mekarsari Kecamatan Rumpin.

Jembatan ini merupakan akses utama warga sekitar untuk menuju ke sekolah, bekerja dan ke pasar tradisional Parungpanjang. Jembatan terbuat dari batang bambu dan beralaskan papan kayu, yang saat ini kondisinya sudah keropos karena termakan usia.

“Sejak dibuat hingga hari ini, perawatan jembatan Gugunung hanya mengandalkan bantuan swadaya warga sekitar atau sumbangan warga yang melintas,” ungkap Didih (60) warga Desa Cikuda Kecamatan Parungpanjang, Selasa (7/5/2019).

Didih mengungkapkan, jembatan ini sudah ada sejak lama. Sebelum diperbaiki warga, kondisi jembatan Gugunung lebih parah. “Waktu itu jembatan ambruk dan ada warga menjadi korban terjatuh ke kali (sungai-red),” paparnya.

Dia menuturkan, jembatan tersebut merupakan akses penting warga masyarakat dari dua desa yang berbeda kecamatan. “Banyak sepeda motor yang melintas. Bahkan banyak juga kendaraan mobil nyasar kesini kemudian balik lagi, karena mobil tidak bisa melintas.” Bebernya.

Sementara itu Pjs Kepala Desa Mekarsari Kecamatan Rumpin Tatang Sutisna mengatakan, pihaknya sudah berulang kali mengajukan perbaikan jembatan Gugunung dalam Musrenbang Kecamatan Rumpin, namun belum ditanggapi.

Namun dirinya juga mengaku belum mendapat informasi terkait kabar jika usulan perbaikan jembatan tersebut ditolak oleh Pemkab Bogor. Kalaupun informasi itu benar, sambung Tatang, dia akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Kepala Desa Cikuda Kecamatan Parungpanjang.

“Karena jika perbaikan jembatan tersebut dengan menggunakan anggaran dari desa, tentu tidak bisa mencukupi. Mesti dilakukan bersamaan antara Desa Cikuda dan Desa Mekarsari, walaupun tetap saja tidak akan cukup dan butuh bantuan anggaran dari pihak lain.” Jelasnya.

Sedangkan Kepala Desa Cikuda Kecamatan Parungpanjang Samyani mengatakan, sebelumnya telah mencoba melakukan komunikasi dan mengajak kerjasama dengan Kepala Desa Mekarsari saat masih dijabat Satibi. Namun hingga saat ini memang belum ada solusinya. “Sementara dengan Pjs Kepala Desa yang sekarang, saya belum sempat ketemu dan membicarakan soal jembatan ini,” ujarnya.

Samyani menambahkan, perbaikan jembatan Gugunung memerlukan anggaran yang sangat besarĀ  Diperkirakan bisa menghabiskan biaya 1 (satu) milyar lebih. Dia mengatakan, sebetulnya Bupati Bogor Ade Yasin pernah mengatakan, kalau perbaikan jembatan Gugunung itu akan dilakukan bersamaan dengan program pembangunan jembatan Rawayan. “Namun program itu sepertinya belum memungkinkan untuk dilakukan saat ini. Tapi saya tidak tahu pastinya.” pungkas Samyani. (Mul)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *