Alat Musik Buatan Indonesia Ramai Peminat di AS

Ekonomi557 views

Inionline.Id – Pada pameran alat musik terbesar di dunia, National Assocation of Music Merchants (NAMM) Show 2019 di Amerika Serikat, produk-produk alat musik asal Indonesia mampu menembus angka transaksi potensial sebesar 1,3 juta dolar AS atau Rp 19 miliar.

“Nilai ini masih akan terus bertambah mengingat beberapa pembeli masih dalam tahap negosiasi. Keberhasilan ini menunjukan produk-produk alat musik Indonesia semakin mendapatkan tempat di pasar AS,” ujar Kepala Indonesian Trade Promotion Center Los Angeles (ITPC LA) Antonius A Budiman.

Kesuksesan pameran ini dicapai atas dukungan ITPC LA yang berkomitmen penuh untuk mempromosikan produk Indonesia di pasar AS.

Paviliun Indonesia yang memasarkan produk menghadirkan empat produsen alat musik, yaitu Stephallen Guitars, Sugar Amplification Lab (Sugar Amps), Sjuman Instruments, dan Dr.Case.

Tiap produsen memamerkan produk yang beragam Stephallen Guitars yang menampilkan Neoclassic Series atau gitar listrik yang dikenal dengan tingkat kenyamanannya yang tinggi saat dimainkan dan dimensi yang ramah untuk pasar domestik dan internasional.

Stephallen Guitars juga merupakan produsen gitar terkemuka di Indonesia yang telah berpartisipasi di The NAMM Show sejak tahun 2011 dan Sugar Amps menghadirkan gitar dari kayu Sonokeling dengan ornamen klasik Jawa.

Sjuman Instruments menampilkan gitar seri Starchild 2018 dan New Stratosphere Starchild 2018.

“Meskipun Sjuman Instruments baru pertama kali mengikuti pameran, mereka sudah berhasil menarik perhatian para buyer. Salah satu selebritas youtube Rick Stickney mengatakan bahwa gitar dari Sjuman Instruments memiliki kualitas yang tidak kalah dengan gitar merek ternama lainnya dengan harga yang lebih terjangkau,” ujar Antonius.

Lalu juga ada produsen tas alat musik asal Bandung, Dr.Case yang menghadirkan tas untuk alat-alat musik seperti gitar, drum, dan perlengkapan alat musik lainnya. Keunggulan dari Dr. Case yaitu harganya yang bersaing dengan kualitas yang prima.

Antonius juga menjelaskan, alat musik dan pengeras suara merupakan salah satu produk penerima Generalized System of Preference (GSP). Pemerintah mendorong para pelaku usaha untuk memanfaatkan skema GSP ini dengan maksimal.

“Untuk itu, diharapkan para pelaku usaha dapat meningkatkan kualitas dan varian produk, mengembangkan inovasi, serta mendorong pola pikir untuk menjajal pasar ekspor, salah satunya dengan berpartisipasi dalam pameran The NAMM Show,” kata Antonius.

The NAMM Show 2019 dihadiri lebih dari 115 ribu pengunjung yang terdiri atas musisi dan peminat musik. Ajang ini merupakan tempat berkumpulnya industri produk alat musik, suara, dan teknologi global yang berasal dari 139 negara dengan potensi daya beli lebih dari 10 miliar dolar AS.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *