BNN Gagalkan Penyelundupan 1,5 Ton Ganja di Bogor dan Bandara Soetta

Antar Daerah157 views

Bogor, Inionline.Id – Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil menggagalkan pengiriman ganja dari Aceh seberat 1,5 ton di dua tempat berbeda yakni di Jalan Loader, Bogor Timur atau dekat Kantor KPU Kota Bogor dan Bandara Soekarno-Hatta. Diamankan pula tiga pelaku di dua tempat tersebut.

Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari mengatakan, ganja yang disita pihaknya itu berasal dari Aceh dan dibawa ke wilayah Jabodetabek dengan dua cara, yakni jalur darat dan udara.

“Sebagian dibawa dengan truk dari Aceh hingga ke Bogor. Sebagian lagi dikirim lewat kargo udara hingga masuk ke Bandara Soekarno-Hatta,” kata Arman Depari.

Penyelundupan dilakukan dengan memodifikasi bagian bawah truk boks hingga bisa menyimpan ganja asal Aceh tersebut.

“Truknya dibuat truk cold storage. Di bagian dalam bawahnya dibuat ruangan khusus dengan pelat baja sehingga dibuka seolah kosong. Perjalanan dari Aceh sampai Bogor sempat diperiksa 4 kali tapi tidak ditemukan. Kita juga kesulitan, tapi setelah pakai anjing K9 baru ditemukan ada ganja,” jelasnya.

Menurut keterangan tersangka, pemilik ganja adalah seorang napi di Lapas Kebon Waru Bandung. “Mungkin nanti ada (tersangka) menyusul karena ada keterkaitan dari lapas. Barang bukti ganja ini akan kita bawa ke pusat BNN di Cawang,” kata Arman.

Arman menegaskan para pelaku terancam maksimal hukuman mati seperti tertuang dalam Pasal 114 ayat (2) Jucto Pasal 132 ayat (2) UU Nomor 35 Tahun 1939 tentang Narkotika.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya yang mendapatkan informasi penangkapan langsung mendatangi lokasi. Bima Arya terkejut saat melihat barang bukti narkotika jenis ganja yang dibawa menggunakan kendaraan minibus dan truk.

“Ini mengejutkan sekali, selama ini ada indikasi peredaran di lapas tapi tidak besar. Ketika ada informasi ini terdapat jumlah yang cukup signifikan, ini cukup mengejutkan ya. Tapi saya berterima kasih kepada BNN yang sudah bekerja keras,” ujar Bima.

Pengungkapan kasus ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat Bogor untuk menggiatkan sistem keamanan lingkungan (siskamling) di wilayahnya masing-masing.

“Saya bersama Muspida akan memastikan di Kota Bogor tidak menjadi tempat nyaman untuk pengedar. Saya cek ada warga kami di sini, kita akan telusuri dan koordinasikan semua. Ini peringatan kita semua untuk waspada menjada lingkungan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *